Tinggalkan pesan anda disini :



Artikel ini dikirimkan dr Andry Hartono di sebuah milis, mungkin dapat membantu anda atau kerabat anda. Memulihkan fungsi empat organ tubuh utama dan melepaskan tekanan batin
Bagi pasien kanker, asal fungsi empat organ tubuh, berupa limpa, hati, usus besar dan ginjal sehat kembali, sudah boleh mengucapkan selamat berpisah dengan penyakit kanker, kencing manis, penyakit jantung dan darah tinggi.

Ketika pagi tadi saya memeriksa kembali para pasien kanker, banyak dari pasien kanker itu yang tadinya menderita tekanan darah tinggi, sekarang tekanan darahnya sudah normal, tadinya menderita penyumbatan pembuluh darah, sekarang tidak perlu lagi mengkonsumsi obat. Jelas, asal beberapa organ tubuh utama ini dapat dipulihkan secara perlahan-lahan, berbagai jenis penyakit peradaban baru dapat dihilangkan, namun itu bukan faktor utama satu-satunya. Kalau kanker hanya merupakan tumor, tentu lebih mudah ditangani.



Dahulu kita pernah berbuat suatu kesalahan besar dalam bidang medis, asal melihat sebuah tumor, lalu berusaha untuk membunuhnya melalui operasi, kemoterafi atau radiasi, pokoknya jalan terbaik adalah dibunuh dengan segala cara, kemudian dosis obat semakin tinggi semakin baik. Ketika sel kanker mati, orangnya juga mati.

Itu adalah kesalahan terbesar dalam ilmu kedokteran, sebab masalah bukan berdiri sendiri, harus dipertimbangkan secara menyeluruh. Maka dari itu, organ limpa harus dipulihkan terlebih dahulu, kita mesti memelihara suatu kebiasaan makan, dengan kandungan jenis biji-bijian, baik kasar mau pun halus, harus paling sedikit mencapai 50% dalam bahan makanan sehari-hari.
Biji-bijian ini adalah kacang merah, kacang kuning, kacang hijau, jali, dan lainnya, semua ini adalah jenis biji-bijian, biji teratai juga sangat baik, dengan konsep demikian, fungsi limpa dan hati akan membaik. Limpa berguna untuk produksi darah, setiap hari ada dua masa penting,
yaitu jam 23.00 - 01.00 dan 11.00 - 13.00. Maka ketika waktu istirahat memang sudah tiba, harus beristirahat. Orang sekarang kebanyakan memiliki masalah organ hati, kenapa demikian?

Tiga perusak organ hati adalah
· tidur larut malam,
· makan makanan berminyak
· dan suka marah.

Minyak dapat membungkus organ hati, ketika anda menyantap makanan berminyak, lapisan minyak akan membungkus organ hati, membuat organ hati tidak berfungsi, maka jangan mengkonsumsi terlalu banyak makanan berminyak.

Bila semakin banyak tidur semakin lelah: peringatan akan adanya masalah dengan hati. Ketika tidur, limpa mengumpulkan cairan darah dan dikirimkan ke hati untuk dibuang kandungan racunnya, darah bersih kemudian dikirimkan ke jantung, jantung memompakan darah ke seluruh tubuh, apakah tujuannya? Agar setiap tempat yang tercapai oleh darah mendapatkan gizi, sehingga tubuh terjaga tetap sehat.. Sayang sekali, banyak orang sekarang telah memiliki masalah limpa, di mana limpa tidak mampu lagi mengumpulkan darah.

Hanya ada satu cara untuk menjaga kesehatan organ limpa: dengan mengkonsumsi jenis biji-bijian, lalu kenapa organ limpa orang sekarang sedemikian buruknya dan tubuh banyak penyakit? Karena tidak mengkonsumsi jenis biji-bijian, lebih suka makan hamburger, steak, kentang goreng, hanya makan sedikit nasi, itu pun jenis beras putih, kita semestinya mengkonsumsi jenis biji-bijian yang belum diolah, misalnya beras kasar.

Namun saya ingatkan semua orang, Singapura adalah negara tropis, maka jenis biji-bijian asal daerah beriklim dingin atau panas tidak cocok untuk dikonsumsi oleh penduduk daerah tropis, seperti gandum, soba, barley dan sorghum, semua ini merupakan produk pertanian daerah beriklim dingin, tentu ada tubuh sebagian kecil orang yang memang tahan, namun tidak cocok untuk dikonsumsi oleh sebagian besar orang, bukan bahan makanan ini tidak baik.

Apakah bahan makanan paling cocok untuk penduduk daerah tropis seperti kita ini? Yaitu beras kasar dan ubi rambat, kedua jenis makanan ini cocok untuk penduduk seluruh dunia, selain itu juga ada jali dan sekoi yang lebih cocok untuk penduduk daerah tropis. Dengan memelihara kebiasaan makan jenis biji-bijian, fungsi organ limpa akan pulih.

Memulihkan fungsi pembuangan kotoran dari usus besar Kalau anda sering merasa lelah, hati anda bermasalah, maka anda harus lebih cepat beristirahat. Setiap pagi, anda sulit sekali
buang air besar, anda bagai sedang berperang dengan kakus saja, itu tentu sangat menyedihkan sekali.

Gejala apa ini? Itu disebabkan daya serap tubuh anda terhadap makanan berserat sudah lemah, mengapa penderita kanker usus besar di Amerika sangat banyak, penderita kanker usus besar di daerah pantai Tiongkok juga banyak, penderita kanker usus besar di Singapura juga menempati urutan dua dari semua penderita kanker, sedangkan hasil riset terhadap penduduk daerah pedalaman Tiongkok menunjukkan tiada penderita kanker usus, sebab mereka setiap hari buang air besar dengan lancar, begitu jongkok langsung keluar, tinjanya bagai pisang saja, sangat cantik! Bahkan berjejer dengan rapi. Bukan begitu saja, saya jelaskan, tinja orang sehat,
diameternya sekitar 2 - 3 cm , berbentuk batangan sepanjang 30 - 45 cm , kalau diletakkan di atas tanah, bisa berguling, bahkan berasap, bahkan ada wangi vanilla.

Pernah suatu hari, Billy menelepon saya dengan gembira, "Pak dosen, apa yang anda katakan memang benar, sebelumnya saya tidak yakin, sekarang saya ingin minta maaf pada anda." Saya bertanya: "Apa yang anda tidak yakin?" "Anda katakan tinja orang sehat wangi vanilla, mana mungkin? Namun sekarang tinja saya sudah wangi vanilla." Kenapa? Karena racun dalam usus sudah terbuang, apakah anda tidak merasa tahi lembu ada wangi vanilla? Namun kotoran lembu sekarang sangat bau, sebab makanan lembu sekarang kacau balau, apalagi lembu disuntik antibiotik.

Kalau anda sulit buang air besar, apa artinya ini? Segala penyakit berawal dari gejala usus besar sulit buang air besar.

Ketika usus besar anda sangat sehat, anda bukan bangun sendiri di pagi hari, namun dibangunkan oleh geliat usus besar. Kenapa?

Karena antara jam 05.00 - 07.00 pagi, usus besar paling aktif bekerja, itu sebabnya kita meminta pasien kanker harus pergi tidur pada jam 21.00 malam, demikian juga dengan pasien kencing manis. Orang pada umumnya harus tidur sebelum jam 23.00 malam, sebab pagi harinya jam 06.00 - 07.00 usus besar akan menggeliat untuk membangunkan anda, meminta anda untuk jongkok di kakus.

Setiap hari berapa kali makan, juga berapa kali buang air besar, kalau begitu berapa kali seharusnya buang air? Ingat! Kalau 4 - 5 hari buang air sekali, itu artinya menderita penyakit susah buang besar parah, 2 - 3 hari buang air sekali termasuk penyakit susah buang besar tingkat menengah, sedangkan satu hari hanya sekali buang air besar termasuk penyakit susah buang besar tingkat ringan.

Bagaimana bisa disebut paling sehat dan normal? Berapa kali anda makan, sebegitu banyak kali pula anda buang air besar, itulah yang disebut sehat, lagi pula setiap kali jongkok, dalam 2 - 3 menit langsung beres.

Lihatlah tinja anda, berjejer dengan rapi, kalau pantat anda dibersihkan dengan kertas tissue, tidak akan ada tinja yang lengket, bersih sekali. Saya melihat ada sebagian orang sangat kasihan sekali, sepuluh lembar kertas tissue juga tidak sanggup membersihkan sisa kotoran di pantat, orang demikian biasanya tidak memakai kertas tissue, langsung siram saja dengan air.

Sebab tubuhnya sangat kekurangan selulosa. Kalau makanan yang masuk ke dalam badan tidak dikeluarkan dalam jangka waktu 12 jam, akan berubah menjadi zat beracun. Racun yang tidak dibuang keluar ini akan diserap oleh dinding usus besar, racun yang terserap ini akan
dikembalikan oleh pembuluh balik gerbang ke hati, itu sungguh celaka! Berakibat kerusakan hati yang bermasalah besar. Maka, masalah hati berhubungan dengan usus besar, asal usus besar lancar, hati akan pulih dengan sendirinya, sistim kekebalan tubuh juga pulih, darah yang dikirimkan ke jantung juga bersih, tubuh akan sulit terserang penyakit.

Ginjal adalah organ penting untuk metabolisma, pembuangan rekreasi dan racun, cairan darah dalam tubuh melewati ginjal sebanyak 20 kali perjam, kotoran metabolisma dari darah disaring oleh ginjal menjadi urin untuk dikeluarkan dari tubuh. Kalau fungsi ginjal bermasalah, pinggang akan terasa linu-linu, sakit gembur-gembur, dalam cairan darah ada racun urin, tekanan darah tinggi, infeksi saluran kencing, lelah, sulit tidur, telinga berbunyi, rambut rontok, pandangan mata kabur, refleks tubuh berkurang, suka muram, sering merasa cemas, bahkan berpikiran bukan-bukan.

Segala jenis zat beracun yang ditimbulkan oleh minuman, makan dan udara yang masuk ke dalam tubuh, mau pun akibat tekanan batin, semuanya melewati ginjal. Kalau sampah ini terlalu banyak, beban kerja ginjal terlalu berat, dalam jangka pendek akan timbul penyumbatan atau infeksi, dalam jangka panjang akan timbul gejala batu ginjal, fungsi ginjal menurun dan darah tidak bersih, paling parah harus menjalani proses cuci darah buatan, kalau tidak bisa membahayakan jiwa.

Bagi ginjal "pencegahan lebih baik daripada pengobatan". Tindakan terbaik adalah menjaga kesehatan dan menghindari tindakan merusak ginjal.

Sebab utama kerusakan ginjal adalah:
1. Mengkonsumsi terlalu banyak makanan mengandung protein tinggi dari binatang, akibatnya timbul asam kencing berlebihan,
beban kerja ginjal terlalu berat.
2. Kerja terlalu lelah, tekanan terlalu berat, tidak cukup istirahat.
3. Terlalu banyak konsumsi obat-obatan barat, seperti obat pereda sakit dan antibiotik.
4. Lingkungan tercemar: air, tanah, udara dan suara ribut.
5. Terlalu banyak minum arak, kopi, minuman bersoda, air dingin.
6. Cuaca dingin dan basah.
7. Kurang minum air.

Kalau ingin menjaga kesehatan ginjal, harus kurang bahaya di atas, lebih banyak minum air dan jus buah-buahan, seperti strawberry, cranberry, blueberry, raspberry, semangka dan lemon..
Makan makanan berprotein dari tanaman, olah raga teratur, minum minuman alamiah yang ringan, istirahat secukupnya, menjaga kondisi hati gembira, cegah bagian pinggang jangan terkena udara dingin, sering-sering menggosok bagian pinggang dengan tepalak tangan, agar ginjal lebih terjaga.

Menjaga kondisi ginjal dengan lemon
Lemon baik untuk ginjal, juga hati.
1. Menjaga kesehatan ginjal dengan jus lemon hangat:
Setiap bangun tidur, buat jus dari sebutir lemon, tambahkan air hangat 200 cc (boleh tambahkan garam laut sedikit agar terasa lebih enak diminum) , minum pelan-pelan dalam kondisi perut kosong, itu bisa membersihkan ginjal, juga memperlancar buang air.

2. Jus lemon untuk membuang batu ginjal
Peras jus dari 12 butir lemon segar (kalau sudah mau diminum baru diperas) , tambahkan air hangat secukupnya (boleh tambahkan garam laut sedikit agar terasa lebih enak diminum), terus minum selama 7 hari (setiap hari 12 butir lemon, makan minum lainnya seperti biasa). Batu ginjal halus akan keluar bersama dengan urin. Ketika keluar akan terasa sakit, kalau batu ginjal sudah besar, sudah berakibat infeksi dan sakit, boleh minumjus cranberry untuk meredakan sakit dan mengobati infeksi.

Enam cara untuk menghilangkan tekanan batin. Banyak orang pernah menderita tekanan batin akibat beban hidup, beban kerja atau beban hubungan sesama, kalau tekanan batin bisa dikelola dengan baik, akan menjadi sejenis daya dorong yang menimbulkan motivasi hidup.

Akan tetapi, kalau tekanan batin tetap ada, tidak dapat diuraikan, bahkan semakin bertambah, ini akan mendatangkan masalah besar pada kelenjar ginjal dan hormon, membangkitkan penyakit dalam sistim kekebalan tubuh, berakibat masalah sangat parah.

Sebagian besar penderita depresi disebabkan oleh tekanan batin sangat besar yang datang secara tiba-tiba, tanpa sanggup menguraikannya. Tekanan batin datang ketika bertemu kesulitan besar, maka kita harus belajar menangani kesulitan. Kanker berhubungan paling erat dengan tekanan batin, umumnya enam bulan sebelum terserang kanker, penderitanya dilanda masalah dengan tekanan batin berat. Ketika ada tekanan batin, anda harus belajar rileks.
Hembusan nafas bisa berpengaruh pada frekuensi gelombang otak, frekuensi gelombang otak bisa berpengaruh pada kecepatan detak jantung, kecepatan detak jantung bisa berpengaruh pada kecepatan ketat-lemasnya otot. Dengan kata lain, ketika anda merubah cara bernafas, kondisi otot dan perasaan akan membaik, cara ini juga dipergunakan untuk terapi pasien makan langsung muntah.

1. Menggosok kedua telapak tangan.
Ketika mata anda lelah, cara ini paling efektif, dapat membantu kelancaran aliran darah, stamina dan semangat akan segera timbul kembali.

2. Berolah raga
Dengan seluruh badan bergoncang, semangat akan kembali dengan segera, paling baik kalau olah raga rutin, sebab olah raga adalah
cara terbaik untuk melepaskan tekanan batin. Selain itu, berjalan kaki dengan kaki ayam di atas rerumputan, juga dapat melepaskan tekanan batin,
persyaratan mendasar harus menjadikannya sebagai rutinitas dalam kehidupan sehari- hari.

3. Tidur
Namun orang sekarang kebanyakan sulit tidur nyenyak. Menurut statistik dokter Taiwan, di Taiwan ada sebanyak 5 juta warga yang hanya bisa tidur dengan bantuan obat tidur. Tidur itu adalah tekniknya, harus diingat kala tidur jangan meletakkan tangan di depan dada, bisa mendatangkan mimpi buruk. Juga jangan letakkan di bagian pinggang, bisa menyebabkan tekanan pada organ tubuh, paling baik letakkan di kedua samping tubuh, dengan telapak tangan menghadap ke atas. Semakin baik tidur seseorang, tekanan batin semakin cepat hilang. Namun jangan tunggu sampai sangat lelah baru tidur, malah akan lebih sulit untuk tidur, sudah lelah masih susah tidur berarti hati sudah rusak berat karena menderita dua kali, yaitu lelah dan tidak bisa istirahat.

4. Istirahat.
Istirahat berbeda dengan tidur, istirahat adalah meninggalkan pekerjaan semula dan menukarnya dengan sebuah pemandangan.. Contohnya saat makan jangan lakukan di meja kerja semula, usahakan membawa bekal makanan dari rumah atau disediakan perusahaan, jangan makan di luar, hanya menghabiskan waktu, apalagi kebanyakan makan di luar dapat merupakan biang kanker. Usahakan membawa bekal sendiri, makan mengikuti formula buang racun saya ini, setelah makan, sisakan 15 menit untuk mengerjakan hal yang tiada hubungan dengan kerja sama sekali. Sisa waktu pergunakan untuk melakukan senam pernafasan dengan perut, melalui gerak pernafasan buat diri agar rileks.

5. Menjaga makan minum, jangan konsumsi makanan bertekanan tinggi, semua makanan yang menyebabkan iritasi merupakan makanan bertekanan tinggi, semakin banyak konsumsi makanan ini akan membuat saraf simpatetik bekerja berlebihan, kadangkala mengganggu semua fungsi tubuh hingga berada dalam kondisi bahaya. Apa yang disebut makanan bertekanan tinggi? Coca cola, kopi, teh, alkohol, rokok, produk turunan susu dan produk turunan daging, semua jenis daging, terutama yang telah diproses dengan minyak merupakan makanan bertekanan tinggi. Makanan jenis apa yang bisa membuat perasaan gembira? Sayur-sayuran, buah-buahan dan biji-bijian. Minuman paling manjur menurunkan tekanan adalah air.
Minum air bisa mengurangi tekanan, minum air yang baik dapat menghilangkan tekanan batin. (WHO menemukan, lebih dari 80% penyakit berhubungan langsung dengan sumber air yang kurang bersih).

6. Berjemur sinar mentari.
Sinar mentari memiliki kemampuan pengobatan. Banyak penderita depresi merupakan orang yang tidak suka mandi sinar mentari,
dengan sering berjemur sinar mentari, antibodi akan meningkat.

Lagu - lagu kebangsaan Dunia

Ini adalah daftar lagu kebangsaan seluruh dunia yang saya ambil dari koleksi blogs teman, mudah-mudahan bisa menambah pengetahuan...

1. Afghanistan. Music by Ustad Salim Sarmad. Words by Suleiman Laeq. Adopted 1978.

2. Albania. “Hymni i Flamurit” (“Hymn to the Flag”). Music by Ciprian Porumbescu. Words by Aleksander Stavre Drenova. Adopted 1912.

3. Algeria. Music by Mohamed Fawzi, 1956. Words by Mufdi Zakariah, 1955. Adopted 1963.

4. Andorra. “Himne Andorra.” Music by Father Enric Marfany Bons. Words by D. Joan Benlloch i Vivó. Adopted 1914.

5. Angola. Music by Rui Alberto Vieira Dias Mingas. Words by Manuel Rui Alves Monteiro. Adopted 1975.

6. Antigua and Barbuda. Music by Walter Garnet Picart Chambers. Words by Novelle Hamilton Richards. Adopted 1967.

7. Argentina. “Himno Nacional Argentino” (“Argentine National Anthem”). Music by Blas Parera, 1813. Words by Vicente López y Planes, 1813. Adopted 1813.

8. Armenia. Music by Barsegh Kanachyan. Words adapted from a poem by Miqayél Ghazari Nalbandyan. Adopted 1991.

9. Australia. “Advance Australia Fair.” Music and words by Peter Dodds McCormick (under pen name of Amicus), 1878. Adopted 1984.

10. Austria. “Land der Berge Land am Strome” (“Land of Mountains Land of Rivers”). Music by Johann Holzer (melody formerly attributed to Wolfgang Amadeus Mozart). Words by Paula von Preradovic´, 1946. Adopted 1947.

11. Azerbaijan. Music by Uzeirr Gadijibecov. Words by Ahmad Javad. Adopted 1992.

12. Bahamas. “March on, Bahamaland.” Music and words by Timothy Gibson, 1972. Adopted 1973.

13. Bahrain. Composer unknown. Words by Mohamed Ayyash Sudqi. Adopted 1971.

14. Bangladesh. “Āmār Sonār Bangla.” Music and words by Rabindranath Tagore. Adopted 1972.

15. Barbados. “Barbados National Anthem.” Music by C. Van Roland Edwards, 1966. Words by Irving Louis Burgie, 1966. Adopted 1966.

16. Belarus. Music by Nester Sakalouski. Words by Mikhas Klimkovich. Adopted 1995.

17. Belgium. “La Brabançonne” (“The Brabant Song”). Music by François van Campenhout, 1830. Words by Alexandre Dechet, 1830. Words revised significantly by Charles Rogier, 1860. Adopted 1938.

18. Belize. Music by Selwyn Walford Young, 1963. Words by Samuel Alfred Haynes, 1963. Adopted 1981.

19. Benin. “L'Aube Nouvelle” (“The Dawn of a New Day”). Music and words by Gilbert Jean Dagnon. Adopted 1960.

20. Bhutan. “Royal Anthem.” Music by Aku Tongmi. Words by Dasho Thinley Dorje. Adopted 1953.

21. Bolivia. “Himno Nacional.” Music by Leopoldo Benedetto Vincenti. Words by José Ignacio de Sanjinés. Adopted 1842.

22. Bosnia and Herzegovina. Words and music by Dino Dervišhalidović. Adopted 1995.

23. Botswana. “Fatshe la Rona” (“Our Country”). Music and words by Kgalemang Tumedisco Motsete, 1966. Adopted 1966.

24. Brazil. “Hino Nacional do Brasil” (“Brazilian National Anthem”). Music by Francisco Manoel da Silva, 1832. Words by Joaquim Osório Duque Estrada. Adopted 1922.

25. Brunei. “Brunei Darussalam” (“God Save Brunei”). Music by Awang Haji Besar bin Sagap, 1947. Words by Pengiran Haji Mohamed Yusuf bin Pengiran Haji Abdul Rahim. Adopted 1951.

26. Bulgaria. Music and words by Tsvetan Tsvetkov Radoslavov, 1885. Adopted 1964.

27. Burkina Faso. Composer unknown. Words by Thomas Sankara. Adopted 1984.

28. Burundi. “Uburundi Bwacu.” Music by Marc Barengayabo. Words by a group of writers presided over by Jean-Baptiste Ntahokaja, 1962. Adopted 1962.

29. Cambodia. “Nokoreach.” Music adapted from a Cambodian folk song. Words by Chuon Nat. Originally adopted 1941, reaffirmed 1947, replaced 1976, and restored 1993.

30. Cameroon. “Chant de Ralliement” (“Rallying Song”). Music by Samuel Minkio Bamba and Moïse Nyatte Nko'o, 1928. Words by René Djam Afame. Adopted 1957; words revised 1978.

31. Canada. “O Canada” Music attributed to Calixa Lavallée. Words by Justice Robert Stanley Weir; French version by Judge Adolphe-Basile Routhier. Adopted 1980.

32. Cape Verde. “É Patria Amada” (“This is Our Beloved Country”; same as Guinea-Bissau). Music and words by Amílcar Cabral, 1975.

33. Central African Republic. “La Renaissance” (“The Revival”). Music by Herbert Pepper, 1958. Words by Barthélémy Boganda, 1958. Adopted 1960.

34. Chad. “La Tchadienne” (“The Song of Chad”). Music by Paul Villard. Words by Louis Gidrol and student group, 1960. Adopted 1960.

35. Chile. “Himno Nacional de Chile” (“National Song of Chile”). Music by Ramón Carnicer, 1847. Words by Eusebio Lillo, 1909. Adopted 1941.

36. China. “The March of the Volunteers.” Music by Nie Er. Words by Tian Han. Adopted 1949.

37. Colombia. “Himno Nacional.” Music by Oreste Sindici, 1887. Words by Rafael Núñez, 1887. Adopted 1920.

38. Comoros. “Udzima wa ya Masiwa” (“The Union of the Great Islands”). Music by Kamildine Abdallah and Said Hachim Sidi Abderemane. Music by Said Hachim Sidi Abderemane. Adopted 1978.

39. Congo, Democratic Republic of the. “Debout Congolais” (“Stand Up, Congolese”). Words and music by J. Lutumba and S. Boka. Originally adopted 1960, replaced 1972, and restored 1997.

40. Congo, Republic of the. “La Congolaise.” Words and music by Jean Royer, Jacques Tondra, Jo Spadiliere. Originally adopted 1962; anthem replaced 1969; restored 1991.

41. Costa Rica. “Himno Nacional.” Music by Manuel María Gutiérrez, adopted 1853. Words by José María Zeledón Brenes, adopted 1900.

42. Côte d'Ivoire (Ivory Coast). “L'Abidjanaise” (“Song of Abidjan”). Music by Pierre Michel Pango and Pierre Marie Coty. Words by Abbé Mathieu Ekra with Joachim Bony and Pierre Marie Coty. Adopted 1960.

43. Croatia. Music by Josip Runjanin. Words by Antun Mihanović. Adopted 1990.

44. Cuba. “La Bayamesa” (“The Bayamo Song”). Music and words by Pedro Figueredo, 1867-1868. Adopted 1902.

45. Czech Republic. “Kde Domov Můj?” (“Where Is My Home?”). Music by František Jan Škroup. Words by Josef Kajetán Tyl. Adopted 1919.

46. Denmark. “Der er et Yndigt Land” (“There Is a Lovely Land”). Music by H. E. Krøyer, 1823. Words by Adam Gottlob Oehlenschläger, 1820. Adopted (unofficially) 1844. Royal anthem: “Kong Kristian Stod ved Højen Mast” (“King Christian Stood by the Lofty Mast”). Music by Friedrich Kuhlau, 1828. Words by Johannes Ewald, about 1780. Adopted (unofficially) 1828.

47. Djibouti. Music by Abdi Robleh. Words by Aden Elmi. Adopted 1977.

48. Dominica. “Isle of Beauty, Isle of Splendor.” Music by Lemuel McPherson Christian. Words by Wilfred Oscar Morgan Pond. Adopted 1967.

49. Dominican Republic. “Himno Nacional.” Music by José Reyés, 1883. Words by Emilio Prud'homme, 1883. Adopted about 1900.

50. Ecuador. “Salve, O Patria” (“Hail, O Fatherland”). Music by Antonio Neumane, 1866. Words by Juan León Mera, 1865. Adopted 1948.

51. Egypt. “Biladi” (“My Homeland”). Music and words by Sayed Darwish. Adopted 1979.

52. El Salvador. “Himno Nacional.” Music by Juan Aberle, 1879. Words by Juan José Cañas, 1879. Adopted 1953.

Equatorial Guinea. “Himno Nacional.” Composer unknown. Words by Atanasio Ndongo Miyono. Adopted 1968.

53. Eritrea. Music by Isaac Abraham Meharezghi and Aron Tekle Tesfatsion. Words by Solomon Tsehaye Beraki. Adopted 1993.

54. Estonia. “Mu Isamaa, mu Õnn ja Rõõm” (“My Native Land, My Pride and Joy”). Music by Friedrich Pacius. Words by Johann Voldemar Jannsen. Adopted 1869.

55. Ethiopia. Music by Solomon Lulu Mitiku. Words by Dereje Melaku Mengesha. Adopted 1992.

56. Faroe Islands. Music by Peter Alberg. Words by Símun av Skarthi. Adopted late 1930s.

57. Fiji. “God Save the Queen” (same as Great Britain). National song: Composer unknown. Words by Michael Francis Alexander Prescott, based on traditional song.

58. Finland. “Maamme” (“Our Land”). Music by Fredrik Pacius, 1848. Words by Johan Ludvig Runeberg, 1846. Adopted 1848.

59. France. “La Marseillaise” (“The Song of Marseille”). Music and words by Claude Joseph Rouget de Lisle, 1792. Adopted 1795.

60. Gabon. “La Concorde” (“The Concord”). Music and words by Georges Aleka Damas, 1960. Adopted 1960.

61. Gambia, The. “National Anthem.” Music by Jeremy Frederick Howe, 1964, adapted from traditional Mandinka (also known as Mandingo or Malinke) song. Words by Virginia Julie Howe, 1964. Adopted 1965.

62. Georgia. Music and words by Kote Potskhverashvili. Adopted 1991.

63. Germany. “Deutschlandlied” (“Song of Germany”). Music based on a melody by Joseph Haydn, 1797. Words by August Heinrich Hoffmann von Fallersleben, 1841. Adopted 1922.

64. Ghana. “Hail the Name of Ghana.” Music by Phillip Gbeho, 1956. Words written, 1956; revised by government committee, 1966. Adopted 1957.

65. Greece. “Imnos eis tin Eleftherian” (“Hymn to Freedom”). Music by Nikolaos Mantzaros, 1828. Words by Dionysios Solomós, 1824. Adopted 1864.

66. Greenland. “Der er et Yndigt Land” (“There Is a Lovely Land”; same as Denmark). National song: music by Jonathan Petersen; words by Henrik Lund.

67. Grenada. Music by Louis Arnold Masanto, Jr. Words by Irva Merle Baptiste. Adopted 1974.

68. Guatemala. “Himno Nacional.” Music by Rafael Alvarez Ovalle, 1880. Words by José Joaquín Palma, 1896. Adopted 1896. Modified by decree, 1934.

69. Guinea. “Liberté” (“Liberty”). Music by Keita Fodeba.

70. Guinea-Bissau. “É Patria Amada” (“This is Our Beloved Country”). Music and words by Amílcar Cabral, 1963. Adopted 1974.

71. Guyana. Music by Robert Cyril Gladstone Potter, 1966. Words by Archibald Leonard Luker, 1965. Adopted 1966.

72. Haiti. “La Dessalinienne” (“The Song of Dessalines”). Music by Nicolas Geffrard, 1904. Words by Justin Lhérisson.

73. Honduras. “Himno Nacional.” Music by Carlos Hartling, 1904. Words by Augusto Constancio Coello, 1903. Adopted 1915.

74. Hungary. “Himnusz.” Music by Ferenc Erkel, 1845. Words by Ferenc Kölcsey, 1823. Adopted 1844.

75. Iceland. “Lofsöngur” (“Song of Praise”). Music by Sveinbjörn Sveinbjörnsson, 1874. Words by Matthías Jochumsson, 1874. Adopted 1874.

76. India. “Jana-gana-mana-adhināyaka, Jaya He.” (“Thou Art the Ruler of the Minds of All People, Dispenser of India's Destiny”). Music and words by Rabindranath Tagore (1911). Adopted 1950.

77. Indonesia, Republic of. “Indonesia Raya” (“Great Indonesia”). Music and words by Wage Rudolf Soepratman, 1928. Adopted 1949.

78. Iran. Music by Hassan Riahi. Adopted 1990.

79. Iraq. “Land of Two Rivers.” Music by Walid Georges Gholmieh. Words by Shafiq Abdul Jabar al-Kamali. Adopted 1981.

80. Ireland, Republic of. “Amhrán na BhFiann” (“The Soldier's Song”). Music by Patrick Heeney, before 1911. Words by Peadar Kearney, 1907. Adopted 1926.

81. Israel. “Hatikvah” (“The Hope”). Music by Samuel Cohen, based on Moldavian and Romanian folk tune. Words by Naphtali Herz Imber, 1878. Adopted 1948.

82. Italy. “Inno di Mameli” (“Hymn of Mameli”). Music by Michele Novaro, 1847. Words by Goffredo Mameli, 1847. Adopted 1946.

83. Jamaica. Music by Robert Charles Lightbourne. Words by Reverend Hugh Braham Sherlock. Adopted 1962.

84. Japan. “Kimigayo” (“His Majesty's Reign”). Music by Hiromori Hayashi, probably 1880. Words taken from an ancient poem. Adopted 1893.

85. Jordan, Hashemite Kingdom of. “Long Live the King.” Music by Abdul-Qader al-Taneer. Words by Abdul-Mone'm al-Rifai. Adopted 1946.

86. Kazakhstan. Composer unknown. Date adopted, unknown.

87. Kenya. “Wimbo wa Taifa” (“National Anthem”). Music, traditional melody. Words by a group of citizens. Adopted 1963.

88. Kiribati. “Teirake Kaini Kiribati” (“Stand, Kiribati”). Music and words by Urium Tamuera Ioteba. Adopted 1979.

89. Korea, North. Music by Kim Won Gyun. Words by Pak Se Yong. Adopted 1947.

90. Korea, South. “Aegug-ga” (“Patriotic Hymn”). Music by Ahn Eaktay. Words by Yun Ch'i-ho or An Ch'ang-ho. Adopted 1948.

91. Kuwait. Music by Ibrahim Nasir al-Soula. Words by Ahmad Mushari al-Adwani. Adopted 1978.

92. Kyrgyzstan. Music by N. Davlyesova and K. Moldovasanova. Words by Zh. Sadikova and Sh. Kulueva. Adopted 1992.

93. Laos. “Pheng Xat Lao” (“Laos National Anthem”). Music by Dr. Thongdy Sounthone Vichit, 1941. Words by Sisana Sisane. Adopted 1947. New words adopted 1975.

94. Latvia. “Dievs Svētī Latviju” (“God Bless Latvia”). Music and words by Karlis Baumanis, 1873. Date adopted, unknown.

95. Lebanon. “Hymne National Libanais.” Music by Wadih Sabra. Words by Rachid Nakhlé. Adopted 1927.

96. Lesotho. Music by Ferdinand-Samuel Laur. Words by François Coillard. Adopted 1967.

97. Liberia. Music by Olmstead Luca, 1860. Words by Daniel Bashiel Warner, 1847.

98. Libya. “Libyan Arab Jamahiriya.” Music by Mahmoud el-Sherif. Words by Abdalla Shams el-Din. Adopted 1969.

99. Liechtenstein. Music to the tune of “God Save the Queen.” Words by Jakob Josef Jauch, 1850. Adopted 1951.

100. Lithuania. “Lietuva, Tevyne Musu.” Music and words by Vincas Kudirka. Adopted 1918.

101. Luxembourg. “Ons Hémécht” (“Our Motherland”). Music by Jean-Antoine Zinnen, 1864. Words by Michel Lentz, 1863. Adopted 1895.

102. Macedonia, Former Yugoslav Republic of. Music by Todor Skalovski. Words by Vlado Maleski. Adopted 1992.

103. Madagascar. “Ry Tanindrazanay Malala O” (“O, Our Beloved Country”). Music by Norbert Raharisoa. Words by Pasteur Rahajason, 1958. Adopted 1958.

104. Malawi. “O God Bless Our Land of Malawi.” Music and words by Michael-Fredrick Paul Sauka, 1964. Adopted 1964.

105. Malaysia. “Negara-Ku” (“My Country”). Music based on an old Malayan folk tune. Words by a special committee. Adopted 1957.

106. Maldives. Music by Wannakuwattawaduge Don Amaradeva, 1972. Words by Mohamed Jameel Didi. Adopted 1972.

107. Mali. “Hymne National Malien” (“National Hymn of Mali”). Music by Banzoumana Sissoko. Words by Seydou Badian Kouyaté. Adopted 1962.

108. Malta. “Innu Malti” (“Hymn of Malta”). Music by Robert Sammut, about 1923. Words by Dun Karm Psaila, 1923. Adopted 1945.

109. Marshall Islands. Words and music by Amata Kabua. Date adopted unknown.

110. Mauritania. Music by Tolia Nikiprowetzky (based on traditional music). No words. Adopted 1960.

111. Mauritius. “Motherland.” Music by Philippe Gentil. Words by Jean Georges Prosper. Adopted 1968.

112. Mexico. “Himno Nacional Mexicano” (“National Anthem of Mexico”). Music by Jaime Nunó. Words by Francisco González Bocanegra. First performed 1854. Adopted 1943.

113. Micronesia. Composer unknown. Date adopted unknown.

114. Moldova. “Limba Noastrâ” (“Our Tongue”). Music by Alexandru Cristi. Words by Alexei Mateevici. Adopted 1994.

115. Monaco. “Hymne Monégasque.” Music by Charles Albrecht, based on a folk tune. Words by Théophile Bellando de Castro. First performed 1867.

116. Mongolia. Music by Bilegiin Damdinsüren and Luvsanjamts Murjorj. Words by Tsendiin Damdinsüren. Music adopted 1950. Original words written 1961. New words written 1991.

117. Morocco. Music by Léo Morgan. Words by Ali Squalli Houssaini.

118. Mozambique. Music and words by Justino Sigaulane Chemane. Adopted 1975.

119. Myanmar (formerly known as Burma). Music and words by Saya Tin. Adopted 1948.

120. Namibia. Music and words by Axali Doeseb. Adopted 1991.

121. Nauru. “Nauru Bwiema” (“Nauru, Our Homeland”). Music by Lawrence Henry Hicks. Words written collectively. Adopted 1968.

122. Nepal. Music by Bakhatbir Budhapirthi. Words by Chakrapani Chalise. Adopted 1899.

123. Netherlands. “Wilhelmus van Nassouwe” (“William of Nassau”). Music, an old French soldiers' song, rearranged in 1626 by Dutch composer Valerius. Words attributed to Marnix van St. Aldegonde, about 1568. Adopted 1932.

124. Netherlands Antilles. Music by J. B. A. Palm. No words. Adopted 1964.

125. New Zealand. “God Defend New Zealand.” Music by John Woods, about 1878. Words by Thomas Bracken, 1875. Adopted 1940. Also: “God Save the Queen” (same as Great Britain). This was given equal status as national anthem in 1977.

126. Nicaragua. “Himno Nacional.” Music by Luis Abraham Delgadillo. Words by Salomón Ibarra Mayorga. Words formerly sung were replaced by these in 1939.

127. Niger. “La Nigérienne.” Music by Robert Jacquet and Nicolas Abel François Frionnet. Words by Maurice Albert Thiriet. Adopted 1961.

128. Nigeria. “Arise, O Compatriots.” Music by Benedict Elide Odiase. Words written collectively. Adopted 1978.

129. Norway. “Ja, Vi Elsker Dette Landet” (“Yes, We Love This Land”). Music by Rikard Nordraak (1863). Words by Bjørnstjerne Bjørnson (1859). Adopted 1864.

130. Oman. Composer unknown. Words by Rashid bin Aziz. In use since 1972.

131. Pakistan. “Qaumi Tarana” (“National Anthem”). Music by Ahmed Chagla, 1950. Words by Abu al-Asar Hafeez Jullandhri, 1951. Adopted 1954.

132. Palau. Music by Ymesei O. Ezekiel. Words by several authors. Adopted 1980.

133. Panama. “Himno Istmeño” (“Isthmus Anthem”). Music by Santos Jorge. Words by Jerónimo de la Ossa, 1904. Adopted 1925.

134. Papua New Guinea. Music and words by Thomas Shacklady. Adopted 1975.

135. Paraguay. “Himno Nacional.” Music by Francisco José Debali, Francés Dupuy, or Louis Cavedagni. Words by Francisco Esteban Acuña de Figueroa. Adopted 1846. Declared official 1934.

136. Peru. “Himno Nacional.” Music by José Bernardo Alzedo; rewritten by Claudio Rebagliati, 1869. Words by José de la Torre Ugarte, 1821. Chosen 1821. Made official 1913.

137. Philippines, Republic of the. “Marcha Nacional Filipina.” Music by Julian Felipe, 1898. Spanish words by José Palma, 1899. Tagalog words by Felipe Padilla de Leon, officially adopted 1935.

138. Poland. “Mazurek Dabrowskiego” (“Dombrowski's Mazurka”). Music probably by Michal Kleofas Ogiński. Words by Józef Wybicki. First sung 1795. Adopted 1927.

139. Portugal. “A Portuguésa” (“In the Portuguese Way”). Music by Alfredo Keil. Words by Henrique Lopes de Mendonça. First played 1890. Adopted 1910.

140. Puerto Rico. “La Borinqueña.” Music by F. Astol. No words. Adopted 1952.

141. QATAR. Music by Abdulaziz Nasir. Words by Sheikh Mubarak bin Saif al-Thani. Adopted 1996.

142. Romania. Music by Anton Pann. Words by Andrei Mureşianu. Adopted 1990.

143. Russia. “National Anthem of the Russian Federation.” Music by Aleksandr V. Aleksandrov. Words by Sergey V. Mikhalkov. Adopted 2000.

144. Rwanda. Music based on an old Rwandan folk tune. Adopted 1962.

145. Saint Kitts and Nevis. Music and words by Kenrick Anderson Georges. Adopted 1983.

146. Saint Lucia. Music by Leton Felix Thomas. Words by Charles Jesse. Adopted 1967, and again with independence in 1979.

147. Saint Vincent and the Grenadines. Music by Joel Bertram Miguel. Words by Phyllis Joyce McClean Punnett. Adopted 1969, and again with independence in 1979.

148. Samoa. “The Banner of Freedom.” Music and words by Sauni Iiga Kuresa, 1948. Adopted 1962.

149. San Marino. Music by Federico Consolo. No words. Adopted 1894.

150. São Tomé and Príncipe. “Independência Total” (“Total Independence”). Music by Manuel dos Santos Barreto de Sousa e Almeida. Words by Alda Neves da Graça do Espirito Santo.

151. Saudi Arabia. “An-Nashid Al-Watani” (“National Anthem of Saudi Arabia”). Music by Abdul Rahman al-Khateeb. Words by Ibrahim Khafaji, 1986. Adopted around 1950.

152. Senegal. Music by Herbert Pepper. Words by Léopold Sédar Senghor. Adopted 1960.

153. Seychelles. “Koste Seselwa” (“Seychellois, Unite!”). Music and words by David François Marc André and George Charles Robert Payet. Adopted 1996.

154. Sierra Leone. Music by John Joseph Akar, 1961. Words by Clifford Nelson Fyle, 1961. Adopted 1961.

155. Singapore, Republic of. “Majulah Singapura” (“May Singapore Progress”). Music and words by Zubir Said. Adopted 1959.

156. Slovakia. Music based on a Slovak folk song. Words by Janko Matúška. Retained Slovak portion of Czechoslovakian national anthem after separation from Czech Republic in 1993.

157. Slovenia. Music by Stanko Premrl. Words by France Prešeren. Adopted 1989.

158. Solomon Islands. Music by Panapasa Balekana. Words by Panapasa Balekana and Matila Balekana. Adopted 1978.

159. Somalia. Music by Giuseppe Blanc. No words. Adopted 1960.

160. South Africa. “The National Anthem of South Africa.” Music by Enoch Mankayi Sontonga and Marthinus Lourens de Villiers. Words by Enoch Mankayi Sontonga and Cornelis Jacob Langenhoven. Adopted 1995.

161. Spain. “Marcha Real” (“Royal March”). Adopted 1942.

162. Sri Lanka. “Sri Lanka Matha” (“Mother Sri Lanka”). Music and Sinhalese words by Ananda Samarakone. Author of Tamil words unknown. Adopted 1952.

163. Sudan. “Nahnu Djundullah” (“We Are God's Army”). Music by Ahmad Murjan. Words by Ahmad Muhammad Salih. Adopted 1956.

164. Suriname. Music by Johannes Corstianus de Puy, 1876. Dutch words by Cornelis Atses Hoekstra, 1893. Sranan version by Henry de Ziel, 1893. Adopted 1954.

165. Swaziland. Music by David Kenneth Rycroft. Words by Andrease Enoke Fanyana Simelane. Adopted 1968.

166. Sweden. “Du Gamla, Du Fria” (“Thou Ancient, Thou Free”). Music based on folk tune. Words by Richard Dybeck, 1844. In use since the 1880s.

167. Switzerland. (German) “Schweizer Psalm”; (French) “Cantique Suisse”; (Italian) “Salmo Svizzero”; (Romansch) “Psalm Svizzer” (“The Swiss Anthem”). Music by Father Alberich Zwyssig. Words by Leonhard Widmer, Charles Chatelanat, Camillo Valsangiacomo, Alfons Tuor, and Gion Antoni Bühler. Adopted 1961.

168. Syria. “An-Nashid as-Suri” (“Syrian National Anthem”). Music by Ahmad and Mohammad Salim Flayfel. Words by Khalil Mardam Bey. Adopted 1936.

169. Tajikistan. Music by Suleiman Yudakov.

170. Tanzania. Music by Mankayi Enoch Sontonga and V. E. Webster, 1961, based on well-known Bantu song “Nkosi Sikelel'i Africa” (“God Bless Africa”). Words by group of Tanzanian citizens, 1961. Adopted 1961.

171. Thailand. “Phleng Chat” (“National Anthem”). Music by Phra Chen-Duriyang. Words by Luang Saranuprapan. Adopted 1939. Royal anthem: “Phleng Sansasoen Phra Barami.” Music by Huvitzen, 1872. Words by Prince Narisaranuvadtivongs; revised by King Rama VI, about 1913. Adopted 1872.

172. Togo. Music and words written by the Togolese People's Assembly (Rassemblement du Peuple Togolais). Adopted 1979.

173. Tonga. Music by Karl Gustavus Schmitt. Words by Prince Uelingatoni Ngu Tupoumalohi. First reported use 1874.

174. Trinidad and Tobago. Music and words by Patrick Stanislaus Castagne, 1962. Adopted 1962.

175. Tunisia. Music by Mohamad Abdel Wahab. Words by Mustafa Sadik al-Rafii and Aboul Kacem Chabbi. Adopted 1987.

176. Turkey. “İstiklâl Marşi” (“March of Independence”). Music by Zeki Üngör, 1924. Words by Mehmet Akif Ersoy, 1921. Date adopted unknown.

177. Turkmenistan. “Garashciiz Bitarap Turkmenistaniin Devlet Gimni.”

178. Tuvalu. Music and words by Afaese Manoa. Adopted 1978.

179. Uganda. “Pearl of Africa.” Music and words by George Wilberforce Kakoma. Adopted 1962.

180. Ukraine. Music by Mikhail Verbytskyi. Words by Paul Chubynskyi. Adopted 1917.

181. United Arab Emirates. Music by Mohamad Abdel Wahab. No words. Adopted 1971.

182. United Kingdom. “God Save the Queen.” Music and words, anonymous. First performed, 1745. Referred to as national anthem dating from beginning of the 19th century.

183. United States of America. “The Star-Spangled Banner.” Words by Francis Scott Key, 1814. Composer unknown. (John Stafford Smith used the music for an arrangement of “To Anacreon in Heaven” and is often regarded incorrectly as the composer of the tune.) Adopted 1931.

184. Uruguay. “Himno Nacional.” Music by Francisco José Debali. Words by Francisco Esteban Acuña de Figueroa. Adopted 1845.

185. Uzbekistan. Music by Mutawakki Burhanov. Words by Abdulla Aripov. Date adopted unknown.

186. Vanuatu. “Yumi, Yumi, Yumi” (“We, We, We”). Music and words by François Vincent. Adopted 1980.

187. Vatican City. “Inno e Marcia Pontificale” (“Hymn and Pontifical March”). Music by Charles Gounod. Words by Antonio Allegra. Adopted 1950.

188. Venezuela. “Gloria al Bravo Pueblo” (“Glory to the Brave People”). Music by Juan José Landaeta, about 1810. Words by Vicente Salias. Adopted 1881.

189. Vietnam. “Quoc Ca” (“Vietnamese National Anthem”). Music and words by Nguyen Van Cao. Adopted 1976.

190. Yemen. “United Republic.” Music by Ayoob Tarish. Words by Abdulla Abdul Wahab Noman. Adopted 1990.

191. Serbia and Montenegro. “Hej Slavení” (“Fellow Slavs”). Music by Michal Kleofas Ogiński. Words by Samuel Tomašik. Adopted 1945.

192. Zambia. “Stand and Sing of Zambia.” Music by Mankayi Enoch Sontonga, based on hymn “Nkosi Sikelel'i Africa” (“God Bless Africa”). Words written collectively. Adopted 1964.


Alamat TV Di Indonesia

Aceh TVAceh TVPT Aceh Media TelevisiDesa Gue GajahDarul ImarahBanda AcehNanggroe Aceh Darussalamch E48
Agropolitan TV (ATV)Operated by Batu City GovernmentJalan Sultan Agung 17BatuJawa Timur [East Java]Tel: +62 341 593242ch E32
Ambon TVAmbon TVPT Ambon Media AbadiJalan Kaki Ali 5Ambon 97121MalukuTel: +62 911 342242Fax: +62 911 344489ch E36 1 kW
Amuntai TV (AmTV)Amuntai, Hulu Sungai Utara, Kalimantan Selatan [South Kalimantan]ch E37 (ex-E28) 0.3 kW
ANteve (ANtv)ANteve (ANtv / PT Cakrawala Andalas Televisi)Mulia Center Building 19th FloorJalan HR Rasuna Said Kav. X-6 No. 8Jakarta 12940Tel: +62 21 5222084-86Fax: +62 215222087
ATVATV MadiunPT Stasiun Televisi Anugerah Tunggal AbadiJalan Poncowati 48DemanganMadiun 63136Jawa Timur [East Java]Tel: +62 351 7717090Madiun, ch E33
Bali Televisi (Bali TV / PT Bali Ranadha Televisi)Bali TV)Jalan Kebo Iwa 63 ADenpasar, Balior PO Box 3788 Denpasar, BaliTel: +62 361 427372Fax: +62 361 426949On air since 26 May 2002Bukit Bakung (Jimbaran, South Bali) ch E39 10kWDesa Anturan (Singaraja area, Buleleng) ch E51 1 kW
Bandung TV (PT Bandung Media Televisi Indonesia )Bandung TelevisiJalan Sumatera 19BandungJawa Barat [West Java]Tel: +62 22 4205467Bandung, ch E38 5 kW (since late 2004)
Banten TVKawasan GlodokSerang Bantench E22
Banyumas TV (BMS TV)PT Banyumas CitraBina Sarana Informatika PurwokertoJalan H.R. BunyaminBanyumasJawa Tengah [Central Java]ch E49
Batam TVBatam TV (BTV / PT Batam Media Televisi / Media Riau Pos Group)Gedug Graha Pena Lantai 9Batam CentreKepulauan Riau [Riau Islands]Tel: +62 778 465666Batam Island ch 51 2 kW
Batu TelevisiDreselOro-Oro OmboBatu-MalangJawa Timur [East Java]Tel: +62 341 597666Fax: +62 341 512333Malang Raya ch E48 1 kW
Bengkulu TVJalan Syamsul Bahrun 02 RT 04BentiringBengkulu 38126Tel: +62 738 7008780Fax: +62 736 21001ch E36 1.2 kW
Bogor TV (Nuansa TV)BogorJawa Barat [West Java]ch E25
Borneo TVPalangkarayaKalimantan Tengah [Central Kalimantan]ch E27
Bukittinggi Televisi (BiTV)Jalan Dr A Rivai 22Bukittinggi [Bukit Tinggi]Sumatera Barat [West Sumatra]ch E26
Bunaken TVManado, Sulawesi Utara [North Sulawesi]ch E40 2 kW
Cahaya TV Banten (PT Cahaya Televisi Indonesia / CTVB / CTV Banten)Jalan Wana Mulya 7ATangerangBantenTel: +62 21 7345 7252ch E26 7 kW (plans power increase to 40 kW)
Cakra TV (PT Mataram Cakrawali Televisi Indonesia)Cakra TVJalan Batur 15Gajah MungkurSemarangJawa Tengah [Central Java]Tel: +62 24 841 5221Fax: +62 24 8504933Bukit Puncak 8, Gombel, Semarang ch E45
Carita TV (PT Carita Utama Televisi)TangerangBantenTangerang ch E32
CB Channel (PT Cakra Lestari Televisi)Jalan Raya Depok Sawangan 99DepokJawa Barat [West Java]Tel: +62 21 7765677Fax: +62 21 7765631Depok ch E23
Cirebon TV (TV Cirebon / PT Padepokan Cirebon)Jalan Kapten Samadikun 53CirebonJawa Barat [West Java]Tel: +62 231 205224ch unknown
CT Channel (Culture & Tourism Channel, PT Visual Insan Persada)Jalan Soekarno Hatta 576 DBandungJawa Barat [West Java]Tel: +62 22 7333142Bandung ch E36 5 kW
Da Ai TVPT Duta Anugerah IndahGedung ITC Mangga Dua Lantai 6Jakarta UtaraJakartaTel: +62 21 6123733Fax: +62 21 6123734ch E59 – reported testing from Nov 2005.
Da Ai TVPT Daya Angkasa Andalas Indah TelevisiBII TowerMedanSumatera UtaraMedan (Desa Makmur, Kecamatan Sibolangit, Deli Serdang) ch E51 20 kW
Deli TV (PT Deli Media Televisi)Deli TVJalan Timor 23-14CMedanSumatera Utara [North Sumatra]Tel: +62 61 4554195Fax: +62 61 4561844Transmitter location: Sibolangit, ch E45
Depok TVJalan Teratai Raya 7, RT 1/3BejiDepokJawa Barat [West Java]Depok ch E36
Dhamma TVVihara Padma GrahaJalan Imam Bonjol Atas 57BatuMalangJawa Timur [East Java]ch E26 (mostly carries Buddhist religious programmes)
Dhoho TVPT Dhoho Media TelevisiJalan Mayjen Panjaitan 1LediriJawa Timur [East Java]Tel: +62 354 693999Fax: +62 354 682798Kediri ch E23
Elshinta TVElshinta TVJakartaJakarta area ch E35 – first reported testing Dec 2005.
Eskape TVEskape TV Sinar Kencana Persada / SKP)Dusun SukoporoDesa SukonatarSronoBanyuwangiJawa TimurBanyuwangi ch E8 0.01 kW
Fajar TV (FTV)PT Fajar Makassar TelevisiJalan Riburane 3Makassar [Ujung Pandang]Sulawesi SelatanDesa Lantebung, Pakatto, Gowa ch E49 20 kW
Favorit Televisi (Fativi)PT Favorit Mitra Media TelevisiJalan Dr Sutomo 125MarapalamPadangSumatera Barat [West Sumatra]ch E35 1 kW
TVG (Global TV)Global TV (TVG, PT Global Informasi Bermutu)Wisma Indovision Lantai 17Jalan Raya Panjang Z/III Green GardenJakarta 11520Tel: +62 21 5828555Fax: +62 21 5823636Includes programmes of MTV Indonesia.
GNTV (Gema Nurani TV)Jalan Junrejo 124MalangJawa Timur [East Java]Tel: +62 341 469009ch E26 (INACTIVE, last confirmed Apr 2005; channel now used by Dhamma TV)
GOTVGospel Overseas Television NetworkManadoSulawesi Utara [North Sulawesi]ch E50
Gorontalo TV (GOTV)Gorontalo TVPT Gorontalo Televisi UtamaJalan Jenderal Ahmad Yani 25GorontaloTel: +62 435 827619Gorontalo ch E36 2 kW
GTV (Universitas Gajayana)MalangJawa Timur [East Java]ch E28 (ex-E52)
Indosiar (Indosiar Visual Mandiri)Indosiar (PT Indosiar Visual Mandiri)Jalan Damai No. 11Daan MogotJakarta 11510Tel: +62 21 5672222Fax: +62 21 5652221
Hati Nurani & Keadilan TV (HKTV)PT. Wahana Media TelevisiPalembangSumatera Selatan (South Sumatra)ch E46
Indonesia Musik Televisi (IMTV)IMTVBandungJawa Barat (West Java)ch E22
IN Televisi (INTV)PekanbaruRiauch E46 (due January 2007)
Jabar TVJabar TVPT. Multi Visual Jabar TelevisiJalan Jendral Sudirman 671Bandung 40212Jawa Barat [West Java]Tel: +62 22 6043312Fax: +62 33 6037247ch E24
JAK TV (PT Danapati Abinaya Investama / Jakarta City TV)JAK TVJalan Jenderal Sudirman Kav. 52-53 (Kawasan SCBD)Jakarta SelatanTel: +62 21 5155667Fax: +62 21 5152468ch E55 80 kW
Jakarta’s Own Channel (O Channel)O ChannelPT Omni Intivision / MRA Media GroupSarinah Building Lantai 6Jalan MH Thamrin 11MentengJakarta 10350Tel: +62 21 3903541-2Fax: +62 21 3144836ch E33 80 kW
Jatiluhur TVJatiluhur TVPurwakartaJawa BaratTel: +62 264 9112112ch E59
Jawa Pos TV (JTV)JTV (PT Jawa Pos Media Televisi)Graha Pena Building, 1st FloorJalan Ahmad Yani 88Surabaya 60243Jawa Timur [East Java]Tel: +62 31 8202170-3Fax: +62 31 8250062Programmes in Indonesian, Javanese (Surabaya dialect) and Madurese* = planned transmitter, not yet in operation; details may change.
Jogjakarta Tugu Televisi (Jogja TV)Jogja TVJalan Wonosari km 9Sendang TirtoBerbahSlemanYogyakartaTel: +62 274 88899ch E48 10 kW
Kapuas Citra Televisi (KCTV)KCTVJalan Husin 3PontianakKalimantan Barat [West Kalimantan]Tel: +62 561 731187Fax: +62 561 749468ch E24
Karesidenan TV (KTV)Jalan Pahlawan 27BotonMagelangJawa Tengah [Central Java]channel not yet confirmed
Kendari TV (KTV) (PT Swara Alam Kendari Televisi)Kendari TVYayasan Cinta Alam (Yascita)Jalan Tanukila 1Kendari, Sulawesi Tenggara [South East Sulawesi]Tel/Fax: +62 401 391485ch E32 2 kW
Kili Suci Televisi (KSTV)PT Kediri Global MediatamaHayam Wuruk Trade Centre Blok F No. 4 & 5KediriJawai Timur [East Java]Tel: +62 354 682888Fax: +62 354 680848Kediri ch E29 1.5 kW
Lampung Mega Televisi (LTV)SukadanahamBandar LampungTel: +62 721 7478591-2Bandar Lampung ch E42
LativiLativi (PT Lativi Media Karya)Kawasan Industri Pulo GadungJalan Rawa Teratai II No. 2Jakarta Timur 13260Tel: +62 21 461 3545/461 5044Fax: +62 21 461 6255
Logis TVKediriJawa Timur [East Java]Channel not yet confirmed
Lombok TV (LBTV)PT Lombok Nuansa Televisi Nusa TenggaraJalan Panjitilar Negara 65Mataram 83115LombokNusa Tenggara Barat [West Nusa Tenggara]Mataram ch E5 1 kW + relay in Sumbawa, 0.2 kW
Mahameru TVMahameru TV (PT Mahameru Indah Lestari)Jalan Besar Ijen 30AMalang,Jawa Timur [East Java]Tel: +62 341 334444ch E52
Makassar TVMakassar TV (PT Makassar Lintasvisual Cemerlang)Hotel Sahid JayaJalan Dr Sam Ratulangi 33Makassar 90132Sulawesi Selatan [South Sulawesi]Tel: +62 411 834693Fax: +62 411 834692Makassar [Ujung Pandang] ch 23 2 kW
Malang TVJalan Lansep Barat Kav 29MalangJawa Timur, [East Java]Tel: +62 341 555999ch E50
Megaswara TVPT Cipta Megaswara TelevisiJalan Raya Tajur 118Bogor 16720Jawa Barat [West Java]Tel: +62 251 331425Tel/Fax: +62 251 332787ch E25
Metro TVMetro TV (PT Media Televisi Indonesia)Jalan Pilar Mas Raya Kav. A-DKedoya, Kebon JerukJakarta 11520Tel +62 21 5830 0077Fax +62 21 581 6365, 581 0044(NB: the above list is based partly on information published by Metro TV. Some transmitters are believed to be inactive at present).
MGTVPT Mataram Gapura Televisi (MGTV)Jl. Dr. Muwardi 85Surakarta [Solo]Jawa Tengah [Central Java]Tel/Fax: +62 271 714508Web: www.mg-tv.netch unknown
Minang TVPT Minang Media Televisi SumbarPadangSumatera Barat [West Sumatra]ch E31
MQTV (Manajemen Qolbu Televisi)MQTVPT Manajemen Qolbu TelevisiJalan Gegerkalong Girang Baru 5Bandung 40154Jawa Barat [West Java]Tel: +62 22 2003776Fax: +62 22 2003803ch E60
Murakarta TVMurakartaBarabaiHulu Sungai TengahKalimantan Selatan [South Kalimantan]ch 5
nTVPT Nusantara TelevisiCikarangBekasiJawa Barat [West Java](covers Jakarta area, formerly GO TV)ch E61
Pacific TVPacific TV (PT Pacific Telivisi Anugerah)Jalan Anugerah 8Manado 95262Sulawesi Utara [North Sulawesi]Tel: +62 431 825825Fax: +62 431 824777Puncak Makaweimben ch E36 1 kWMandao (Winangun) ch E38 1.5 kW
Padang TVPT Padang Media Televisi (PMT)Jalan Proklamasi 38 A-BPadangSumatera Barat [West Sumatra]ch E33 1 kW
Padjadjaran TV (PJTV)PT Esa Visual Padjadjaran TVBandungJawa Barat [West Java]ch E40
Pal TV (PT Sumeks Tivi Palembang)Kompleks Rukan Palembang Square Blok R 6-7PalembangSumatera Selatan [South Sumatra]Tel: +62 711 380000ch E42 5 kW
Publik Khatulistiwa Televisi (PKTV)PT Khatulistiwa MediaJalan Alamanda GOR PKTLantai II Kompleks PC VIPKT Bontang 75313Kalimantan Timur [East Kalimantan]Tel: +62 548 23444 ext. 6776Fax: +62 548 23444 ext. 85ch E26 1.6 kW
Plaza TVJakartach E36
Pro TVSetiabudi Square 114-115Jalan Setiabudi SrondolSemarangJawa Tengah [Central Java]ch E49
Rantau TVRantauTapinKalimantan Selatan [South Kalimantan]ch E22Ratih TVRatih TVKoperasi Duta WacaraJalan Kutoarjo 6Kebumen 54312Jawa Tengah [Central Java]Tel/Fax: +62 287 385844ch E51 1 kW (operated by government of Kebumen Regency)
PT Reksa Birama Media (RBTV)Jalan Jagalan 36Yogyakarta 55112Tel: +62 274 557788Fax: +62 274 586086Yogyakarta ch E40 2 kW
RCTIRCTI (PT Rajawali Citra Televisi Indonesia)Jalan Raya Perjuangan No. 3Kebun JerukJakarta 11000Tel: +62 21 5303540Fax: +62 21 5493852
Riau Televisi (RTV / R-tv / Riau TV)PT Riau Media TelevisiJalan HR Subrantas KM 10.5PanamPekanbaruRiau 28294Tel: +62 761 566808Fax: +62 761-566804Pekanbaru ch E32 10 kW
Riauchannel (Riau Channel)Jalan Hangtuah Ujung – KulimPekanbaru,RiauPekanbaru ch E38 (ex-E36)
SCTVSCTV Graha SCTV 2nd FloorJalan Gatot Subroto Kav 21Jakarta 12930Tel: +62 21 5225555Fax: +62 21 5224777
Selidah TVMarabahaBarito Kuala [Batola]Kalimantan Selatan [South Kalimantan]ch 5
Siger TVPT. Siger Media LampungJalan Raden Imba Kusuma RayaBeringin RayaBandar LampungLampungTel: +62 721 7567500ch E46
Sky TVPT Pandji Gemilang PersadaPalembangSumatera Selatanchannel not yet confirmed
Spacetoon TVSpacetoonPT Televisi Anak Space ToonKomplek Perkantoran Sentra Niaga Puri Blok T-3/16Puri KembanganJakarta Barat 11610JakartaTel: +62 21 58303292Fax: +62 21 58302982ch E27 10 kWRegional stations:Garut ch E36, Magetan ch E58, and see entries under TV Anak below.
Sri Junjungan TV (SJTV)PT Sri Jungjungan Media TelevisiJalan Antara 123Bengkalis 28172RiauTel: +62 766 7005307ch E33 4 kW
Sriwijaya TVPT Sriwijaya Palembang TelevisiJalan Sang Merah Putih Blok K 958AKampusPalembangSumatera SelatanTel: +62 711 364666Fax: +62 711 313387ch E48 5 kW
Sukabumi Siar Televisi (SSTV)Jalan Sedap Malam 3Cimahpar Indah ISukarajaSukabumiJawa Barat [West Java]Tel: +62 214455ch E30
Pasundan Utama Televisi (STV / Sunda TV)Setrasari Mall Blok B-4 68BandungJawa Barat [West Java]ch E34 5 kW
Semenanjung Televisi Batam (STV)Semenanjung Televisi BatamKomplek Tiban Alam Lestari, Blok AB No. 7Jalan R.E. MartadinataTibanBatamRiauBukit Dangas ch E39 5 kW
Suma TVSuma TVPT. Suma Media TamaJalan P. Sebesi WHPBandar LampungLampungTel: +62 721 786181Gunung Betung ch E48
Suroboyo TV (SBO TV)SBO TV (JTV Group)Graha Pena (Jawa Pos)Jalan Ahmad Yani 88SurabayaJawa TimurSurabaya ch E36 & E62
Tarakan TV (ttv)Tarakan TVJalan Jendral Sudirman 76Gedung Gabungan Dinas Lantai 6Tarakan 77111Kalimantan Timur [East Kalimantan]Tel: +62 551 23684Tel/Fax: +62 551 24578Tarakan ch E35 1 kW
Televisi Edukasi (TVE)Educational TV network operated by the Indonesian Department of Education. Some stations carry local programming at times. Further transmitters are in operation but details are not available.
Televisi Manado (TVM)PT Televisi Manado Media PerkasaManado SquareJalan Walter Mongisidi 8MalayalangManadoSulawesi Utara [North Sulawesi]Tel/Fax: +62 431 827248ch E26
Terang Abadi Televisi (TATV)Jalan Brigjen Katamso 173MojongsoSurakarta [Solo]Jawa Tengah [Central Java]Tel: +62 271 852643Fax: +62 271 852522Patuk Gunung Kidul ch E50 10 kW
TPITPI (PT Cipta TPI, formerly Televisi Pendidikan Indonesia)Jalan Pintu IITaman Mini Indonesia IndahPondok GedeJakarta Timur 13810Tel: +62 21 8412473-83Fax: +62 21 8412470-1
Trans TVTrans TV (PT Televisi Transformasi Indonesia)Jalan Kapten Tendean Kav. 12-14AJakarta 12790Tel: +62 21 794 4240 – 799 0572Fax: +62 21 799 2600
Trans 7 (formerly TV7)Trans 7 (PT Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh)Menara Bank Mega Lantai 20Jalan Kapt. Pierre Tendean Kav. 12-14AJakarta 12790Tel: +62 21 79177000Fax: +62 21 79187752
Top TVTop TVPT Jayapura TelevisiKompleks PTC-EntroJalan Yos SudarsoJayapuraPapuaTel: +62 967 551967ch E26
Tugu TVPT Tugu Nusantara TelevisiYogyakartach E52
TVBTVBBekasich E24
TV Borobudur (TVB)TV BorobudurPT Global Telekomunikasi Terpadu / PT Televisi Semarang IndonesiaSCJ Plaza Building 5-6 FloorJalan H. Agus SalimSemarangJawa Tengah [Central Java]Tel: +62 24 3558999Fax: +62 24 3515333Gombel ch 47, 5 kW
TV Anak Bandung (Spacetoon)Jalan Kolonel MasturiKampung Gandrung-JambudipaCisaruaBandungJawa Barat [West Java]Tel: +62 22 2700543Bandung ch E30
TV Anak Kota Malang (TV Anak Malang / Spacetoon)Jalan Kebon Apel 16Desa Oro Oro OmboBatuMalangJawa Timur [East Java]Tel: +62 341 7778017Malang, ch E58
TV Anak Medan (Spacetoon)Jalan Bukit Barisan 3-DKesawanMedan BaratMedanSumatera Utara [North Sumatra]Medan, ch 43
TV Anak Surabaya (Spacetoon)TV Anak SurabayaJalan Comal 4SurabayaJawa Timur [East Java]Tel: +62 31 5686905Fax: +62 31 5685328Surabaya, ch E58
Televisi Kampus Universitas Dian Nuswantoro (TVKU)TVKUGedung D Lantai 5Jalan Nakula I No. 5-11Semarang 50131Jawa Tengah [Central Java]Tel: +62 24 3573682Fax: +62 24 3564647Semarang ch E21 3 kW TRP (listed on channel E23 but observed on E21)
TV MajtaBanjarmasinKalimantan Selatan [South Kalimantan]Banjarmasin ch E2
Televisi Republik Indonesia (TVRI)TVRIJalan Gerbang PemudaSenayan, Jakarta 10270Tel: +62 21 5732160Fax: +62 21 5731973Further transmitter details will be added at a later date. Most transmissions are on VHF Band III. UHF frequencies are also used in some areas. e = Effective Radiated Power (ERP) in kW.
Televisi Universitas Indonesia (TV UI)Kampus UIDepokJawa Barat [West Java]ch E23
TV Tegal (TVT)PT Televisi Tegal Mediatama SemestaJalan Imam Bonjol 3PekaumanTegalJawa Tengah [Central Java]ch E61
TV 5 Dimensi (TV5d)TV5dGraha TV 5 DimensiJalan Raya Matani IIITomohonSulawesi Utara [North Sulawesi]Bukit Wawo ch E54
Universitas Gunadarma TV (UGtv)DepokJawa Barat [West Java]ch E24
VTV (Visi Television)PT ZeracomJalan Suryakencana 19BandungJawa Barat [West Java]Tel: +62 22 2500128ch E40 5 kW
=====================================
Miracle Clinic Group
Graha MiracleJl MH Thamrin No. 40, Telp. 031-5663939
Tunjungan Plasa IV 4th Floor No. 4.04-06, Telp. 031-5452797
Jl HR Muhammad No 177D, Ruko Permata Mayjen Sungkono II Blok B No. 6,710, Telp. 031-7316902
Melliderma Skin Health Clinic, Jl Manyar Kertoarjo No. 72, Telp. 031-5999872.
==============================================================
NO NAMA INSTITUSI ALAMAT & NO. TELP
1 Univ. Syiah Kuala (Unsyiah) Jl. Tengku Abdur Rauf
Nangroe Aceh Darussalam
2 Universitas Malikulsaleh (Unimal) Jl. Samudra Lancang
Garam Lhoksemawe
Nangroe Aceh Darussalam 24314
3 Institut Teknologi Medan (ITM) Jl. Gedung Arca No. 52 Medan
20217
Telp. (061) 713771
4 Universitas Sumatera Utara (USU) Jl. Alumni Kampus
USU Padang Bulan – Medan- Sumatera Utara 20155
5 Universitas Riau (UNRI) Jl. Kampus Bina Widya KM. 12,5
simpang Baru Pekan Baru Riau
6 Universitas Bung Hatta (UBH) Kampus III FTI Univ. Bung
Hatta
Jl. Gadjah Mada 19 Olo Nanggalo-Padang
7 Akademi Teknologi Industri Padang Jl. Bungo Pasang No.
82 Tabing Padang-Sumatera Barat
8 Universitas Sriwijaya (Unsri) Jl. Raya Pelembang
Prabumutih Km.32 Indralaya OKI Sumatera Selatan
9 Univ. Muhammadiyah Palembang (UMP) Jl. Jend. hmad Yani
No. 13 Ulu Darat Palembang No. Telp (0711) 513022 Fax. (0711) 513022
10 Univ. Tamansiswa Palembang Jl. Taman Siswa No. 261
Telp. 373292 Palembang
11 Univ. PGRI Palembang Jl. Ahmad Yani Lrg. STKIP PGRI 13
Ulu Plaju Palembang
12 Politeknik negeri Sriwijaya Jl. Sriwijaya Negara Bukit
Besar
Palembang 30139
13 Universitas Lampung (Unila) Jl. Prof. Dr. Sumantari
Brojonegoro No. 1 Bandar Lampung
14 Universitas Indonesia (UI) Jur. Teknik Gas dan
Petrokimia FT UI Kampus Baru UI Depok
Telp. dan Fax. (021) 7863516
15 Univ. Muhammadiyah Jakarta (UMJ) Jl. Cempaka Putih
Tengah Jakarta Pusat Telp.(021) 4228584 Fax. (021) 4256023
16 Institut Saint & Teknologi Al-Kamal (ISTA) Jl. Kedoya
Al Kamal No. 2 Kebon Jeruk
Jakarta Barat 11520
Telp. (021) 5811088) Fax. (021) 58300105
17 Institut Teknologi Indonesia (ITI) Jl. Raya Puspiptek
Serpong Tengerang 15413 Telp. (021) 7561094
18 Univ. Sultan Ageng Tirtayasa (UNTIRTA) Jl. Merak KM. 3
Cilegon Banten
19 Univ. Jayabaya Jl. Raya Bogor Km. 28,8 C Cimanggis Depok
Jakarta Timur Telp.(021) 8714823 pswt 18
20 Politeknik Gajah Tunggal
21 Institut Teknologi Bandung (ITB) Jl. Ganesha 10
Labtex X ITB Bandung Jawa Barat Telp. (022) 2534264
22 Univ. Jenderal Ahmad Yani (Unjani) Jl. Terusan Jenderal
Sudirman PO BOX 148 Cimahi Telp.(022) 6642064
23 Univ. Bandung Raya Jl. Rangga Gading No. 8 Bandung Jawa
Barat
24 Univ Katolik Parahyangan Jl. Cieumbuleuit No. 94
Bandung Jawa barat
25 Politeknik Negeri Bandung (Polban) Jl. Gegerkalong
Hilir Ds. Ciwaruga Bandung Jawa Barat Telp. (022) 2013789
26 Institut Teknologi Nasional Jl. PKH Mustofa 23 Bandung
Jawa Barat
27 Univ Diponegoro S1 (UNDIP) Jl. Prof. Soedharto Kampus
Undip Tembalang Semarang Jawa Tengah
Telp./ Fax: (024) 7460058
28 Univ Diponegoro D3 (UNDIP) Jl. Prof. Soedharto Kampus
Undip Tembalang Semarang Jawa Tengah
29 Univ. 17 Agustus 1945 (Untag) Jl. Pawiyatan Luhur Bendan
Ngisor Semarang Jawa Tengah 50232
30 Univ. Gadjah Mada (UGM) Jl. Grafika No. 2 Jogjakarta 55281
31 Univ. Islam Indonesia (UII) Jl. Kaliurang Km. 14,4 Kotak
Pos 75 Jogjakarta 55501 Telp. (0271) 895297
32 Univ. Ahmad Dahlan (UAD) Jl. Kapas Jogjakarta
33 Institut Saint & Teknologi Akademi Perindustrian
(IST Akprind) Jl. Kalisahak 28 Komplek Balapan Tromol Pos 45
Jogjakarta
34 Univ. Pembangunan Nasional Veteran (UPN Veteran) Jl.
Babarsari No. 1 Tambakbayan Jogjakarta 55281
35 Sekolah Tinggi Teknologi Nasional (STTNas) Jl.
Babarsari No. 1 Depok Sleman Jogjakarta 55281 Telp. (0274) 561390
36 Univ. Muhammadiyah Surakarta (UMS) Jl. A. Yani Tromol
Pos I Pabelan Kartasura-Surakarta 57102 Fax. (0271) 715448
37 Univ. Negeri 11 Maret (UNS) Jl. Ir. Sutami No. 36A
Surakarta
Telp. (0271) 647069
38 Univ. Muhammadiyah Purwokerto (UMP) Jl. Raya Dukuh Waluh
PO BOX 202 Purwokerto
39 Institut Teknologi 10 November S1 (ITS) Sukolilo-Surabaya
60111
40 Institut Teknologi 10 November D3 (ITS) Kampus DEFTI-ITS
Lantai 3
41 Institut Teknologi Adhitama Surabaya (ITATS) Jl. Arief
Rachman Hakim No.100 Surabaya
Telp. (031) 5945043
42 Univ. W. R. Supratman Jl. Arief Rachman Hakim 14 Surabaya
43 Univ. Surabaya (UBAYA) Jl. Ngabel Jaya Selatan NO. 169
Surabaya 60284
44 Univ. Katolik Widya Mandala (UWIMA) Jl. Dinoyo 42-44
Surabaya 60265
45 Institut Teknologi Pembangunan Surabaya Jl. Raya Balongsari
Praja V Surabaya
46 Univ. Pembangunan Nasional Veteran (UPN Veteran) Jl.
Raya Rungkut Madya Gunung Anyar Surabaya
47 Institut Saint & Teknologi Palapa Malang Malang-Jawa
Timur
48 Institut Teknologi Nasional (ITN) Jl. Bendungan Sigura-
gura 2 Malang 65145
49 Politeknik Negeri Malang Jl. Veteran PO BOX 45 Malang
50 Univ. Muslim Indonesia (UMI) Jl. Urip Sumoharjo Kampus II
UMI
Ujung Pandang-Sulawesi Selatan
51 Univ. 45 Ujung Pandang Jl. Arief Rahman Hakim No. 100
Ujung Pandang- Sulawesi Selatan
52 Univ. Hasanuddin D3 Politeknik Ujung Pandang Km. 10
Tamanlarea
Ujung Pandang-Sulawesi Selatan
53 Univ. Kristen Indonesia Paulus (UKIP) Jl. Raya UKIP Km. 13
Daya
Ujung Pandang 90254
54 Politeknik Negeri Samarinda Jl. Cipto Mangunkusumo
Kampus Gunung Lipan PO BOX 1341 Samarinda 75123

Obat Tradisional

Selama berabad-abad, berbagai macam obat telah berupaya ditemukan manusia untuk mengobati berbagai penyakit. Sejak zaman yang paling awal, obat tradisional yang kebanyakan berupa obat herbal telah digunakan untuk mengobati penyakit. Misalnya Papirus Ebers, yang disusun di Mesir sekitar abad ke-16 SM, memuat ratusan obat rakyat untuk berbagai penyakit. Akan tetapi, pengobatan herbal biasanya diturunkan secara lisan dari generasi ke generasi.
Meskipun ada yang berpendapat bahwa obat tradisional atau obat herba lebih aman daripada obat-obat farmasi modern, obat tradisional bukannya tidak berisiko. Peringatan dan rekomendasi apa saja yang hendaknya dicamkan seseorang sewaktu mempertimbangkan pengobatan herbal atau obat tradisional? Sebelum membahas mengenai risiko obat tradisional, berikut ini adalah beberapa resep obat tradisional dan fakta pengobatan dari masing-masing resep tersebut yang berkhasiat untuk mengatasi beberapa jenis penyakit dan mengatasi problem untuk penampilan pribadi.
1. Kolesterol dan Diabetes
* Resep: Rebus daun salam bersama laos lalu minum air rebusan tersebut.* Fakta: Daun salam mengandung flavonoid dan tanin sebagai zat yang mampu menurunkankan kolesterol. Dapat pula menurunkan kadar gula dalam darah.
Laos mengandung minyak atsiri untuk membantu memperlancar sirkulasi darah dan proses pengeluaran sisa metabolisme termasuk kolesterol yang berlebih.
2. Hipertensi
* Resep: Konsumsi daun seledri secara teratur.* Fakta: Seledri mengandung phthalide yang mampu untuk mengendurkan otot arteri sehingga menurunkan tekanan darah bagi penderita hipertensi dan juga mengurangi produksi hormon stres.
3. Sakit Kepala
* Resep: Minum rebusan air dari jahe, sereh dan ketumbar.* Fakta: Jahe, sereh dan ketumbar mengandung minyak atsiri yang akan memperlancar peredaran darah juga berfungsi sebagai analgetik untuk mengurangi sakit di kepala.
4. Batuk
* Resep: Air jeruk nipis dicampur dengan madu.* Fakta: Jeruk nipis mengandung vitamin C yang dapat memperbaiki ketahanan tubuh untuk melawan flu. Juga berfungsi sebagai antiseptik yang mampu membuang racun dalam tubuh.
Madu yang juga berfungsi sebagai antiseptik dan mampu menambah tenaga untuk mengalahkan penyakit.
5. Luka
* Resep: Oleskan madu pada bagian yang terluka* Fakta: Madu mengandung hydrogen peroxide dan gluconic acid yang akan membunuh bakteri penyebab infeksi dan membantu pertumbuhan sel baru sehingga luka menjadi cepat sembuh.
6. Mimisan
* Resep: Gulung daun sirih yang telah dibersihkan dan masukkan ke dalam lubang hidung.* Fakta: Daun sirih mampu untuk mengurangi pendarahan, termasuk pada pendarahan di selaput lendir hidung seperti yang terjadi pada orang yang mengalami mimisan ini.
7. Bau Mulut
* Resep: Rebus daun sirih, cengkeh dan kunyit. Lalu kumur dengan menggunakan air rebusan tersebut.* Fakta: Daun sirih dan cengkeh mengandung zat antiseptik. Kunyit mengandung kurkumin yang mampu mengatasi infeksi kuman penyebab bau mulut.
8. Keputihan
* Resep: Rebus daun sirih dan sambiloto.* Fakta: Daun sirih berfungsi sebagai antiseptik. Sambiloto berfungsi sebagai antiflamasi yang mampu membunuh jamur dan mencegah rasa gatal.
9. Nyeri haid
* Resep: Rebus kunyit bersama dengan asam jawa.* Fakta: Kunyit mengandung kurkumin. Asam jawa mengandung fruit acid yang akan membuat darah haid menjadi lancar dan mengurangi kram perut.
10. Susah Tidur
* Resep: Mengoleskan minyak lavender pada bantal atau bawah hidung agar dapat tercium. Bisa juga dengan minum jus mentimun, pisang dan biji pala.* Fakta: Aromaterapi dengan menggunakan bunga lavender membuat seseorang lebih cepat tidur dengan nyenyak.
Mentimun banyak mengandung vitamin C. Pisang mengandung karbohidrat dan asam folat yang melancarkan sirkulasi darah. Biji pala mengandung minyak atsiri yang mempu membuat pikiran menjadi tenang.
11. Bibir Kering
* Resep: Oleskan madu pada bibir.* Fakta: Madu berfungsi sebagai antioksidan dan humecant yang dapat mempertahankan kelembaban, termasuk kelembaban bibir sehingga bibir tidak menjadi pecah-pecah.
12. Gigi Kusam
* Resep: Lumatkan stroberi dan campur dengan setengah sendok teh baking soda. Oleskan pada gigi, diamkan selama beberapa menit kemudian bersihkan. Lakukan sesekali saja, karena asam ini dapat mengikis gigi Anda bila digunakan secara sering.* Fakta: Stroberi mengandung malic acid yang berfungsi sebagai pemutih alami.
13. Kerutan
* Resep: Ambil putih telur dan oleskan pada wajah, gunakan sebagai masker.* Fakta: Putih telur mangandung albumin yang dapat berfungsi sebagai pelembab dan mengencangkan kulit.
14. Ketombe
* Resep: Rendam irisan cabe rawit dalam perasan air jeruk nipis. Oleskan pada kepala sebelum keramas.* Fakta: Jeruk nipis mengandung vitamin C dan fruit acid. Sedangkan cabe rawit mengandung kapsaisin yang mampu membunuh bakteri atau jamur sehingga kulit kepala menjadi bersih.
15. Sengatan Lebah
* Resep: Oleskan pasta gigi atau campuran baking soda dan air pada bagian yang tersengat. Jangan lupa untuk mengeluarkan sengat yang tertinggal pada tubuh.* Fakta: Pasta gigi dapat menetralkan rasa sakit akibat sengatan. Baking soda dapat memberi rasa nyaman pada luka sengatan.
16. Kulit Terbakar atau Melepuh
* Resep: Oleskan lidah buaya pada bagian tubuh yang melepuh.* Fakta: Lidah buaya mengandung mucopolysaccharides yang bermanfaat sebagai antiseptik dan antiradang sehingga membantu agar kulit yang melepuh tidak terinfeksi kuman juga mencegah terjadinya kemerahan akibat radang. Kandungan kolagen pada lidah buaya pencegah terjadinya pembengkakan. Selain itu, lidah buaya mampu memberi efek dingin yang membantu mengurangi rasa sakit.

Slide

Powered by Blogger | Converted by Marson