Tinggalkan pesan anda disini :



Saatnya Publik Ikut Tentukan Siapa Calon Pimpinan KPK

Panitia Seleksi Pimpinan KPK sudah memilih 145 orang yang lolos tahapan seleksi administrasi. Kini saatnya publik ikut tentukan pimpinan KPK mendatang dengan ikut memberi masukan soal track record calon pemimpin KPK.

"Inilah saatnya publik berperan besar," ujar Direktur Pusat Kajian Antikorupsi (Pukat) UGM, Zaenal Arifin Muchtar saat dihubungi detikcom, Senin (28/6/2010).
Usai seleksi tahap administrasi, pansel akan menguji para calon pimpinan KPK melalui serangkaian tes. Mulai dari membuat makalah hingga tes psikologi dan profiling test.
Pansel juga akan menerima masukan dari masyarakat yang bisa disampaikan melalui email pansel_kpk@yahoo.com. Menurut Zaenal, publik harusnya ikut membantu dengan memberikan informasi sekecil apapun soal track record calon pimpinan.
"Pansel sangat butuh masukan masyarakat," jelasnya.
Sebelumnya Panitia Seleksi calon pimpinan KPK menetapkan 145 orang lolos seleksi administrasi, dari 287 pendaftar. Mereka akan berlanjut ke tahapan seleksi berikutnya.

Pengumuman ini disampaikan Pansel KPK, Minggu (27/6/2010) di Kementerian Hukum dan HAM, Jakarta. Jl HR Rasuna Said, Jakarta. Inilah nama 145 orang tersebut:
1. Irjen Pol (Purn) Budi Setiawan
2. L Stefanus Wiji Suratno
3. Wenny Warouw
4. Antono Rustono
5. Binsar Gultom
6. Mudjijono
7. Mahdie Hamdie AS
8. Pangihutan Nasution
9. Henry Yosodiningrat
10. Baharuddin AS
11. Petrus CKL Bello
12. Kombes Pol (Purn) Alfons Loemau
13. Hidayati Agam
14. Brigjen Pol (Purn) Drs Idris
15. Marni Malay
16. Bachtiar Sibarani
17. Fredrich Yunadi
18. L Lifkoi Vantar
19. Anastasia Lidyawati Rafli
20. Hari Ujianto
21. Franz Astani
22. AKBP Dharma Pongrekun
23. Raja Bonaran Situmeang
24. Ade Saptomo
25. Marthen H Toelle
26. Jamil Anshari
27. Brigjen TNI (Purn) Achwani Bunyaman
28. Said Syarifuddin
29. Iskandar
30. Nur Syamsi Nurlan
31. Syarief Hamid
32. Rini Purwandari
33. A Sumantri
34. Arsil Salim
35. Marajoeleon Hutagaol
36. Gumantri RH Sihombing
37. M Idris
38. Umar Tuasikal
39. Monang Siahaan
40. Dewi Sri Laksmi Triman
41. Masyhudi Ridwan
42. Margarito Kamis
43. Irchamni Chabiburrachman
44. Eddy Hary Susanto
45. Rosjidi
46. Sugeng Wahyudi
47. Partahi Sihombing
48. Miliater Simbolon
49. Irjen Pol (Purn) Chaerul Rasjid
50. P Joko Subagyo
51. Hermani Abdurrachman
52. Martono
53. R Wenny Cokrosuwarno
54. Masfar Gazali
55. Sapoto Patombo
56. Achmad Sukmana
57. Aji Sularso
58. Franky Ariyadi
59. Ariyono
60. Abraham Samad
61. Tumpal Djaenar Siahaan
62. H.M Kaharudin
63. Ikraman Thalib
64. Rachmanto Yosafat
65. Irjen Pol (Purn) Edi Darnadi
66. Yeni Rosewati Yunus
67. Jahja Christian Suhandi
68. Dwi Ria Latifa
69. Leo Tolstoy RT Panjaitan
70. Muhammad Nur Lapong
71. Yanda Zaihifni Ishak
72. Adjab Khan
73. Suparman Padmoputro
74. Arifin Djauhari
75. Roby Arya Brata
76. Niksonn Leonard Tambunan
77. Jack R Sidabutar
78. Parlindungan Lubis
79. Suryo Danisworo
80. Bonthiny Abi Moro
81. Sunarto
82. Kombes Pol (Purn) Sutarman
83. Johnson Panjaitan
84. Daniel Michael Atihuta
85. Firman Zai
86. Sumiarsi
87. Muchtar Pakpahan
88. Edy Rustandi
89. Petrus Selestinus
90. Lily Wardhani
91. Raden Theodorus Sakti Nugraha
92. Marthin Aliunir
93. Barman Zahir
94. Muhammad Yahya Rasyid
95. Alamsyah Hanafiah
96. Roy BB Janis
97. Posma Lumban Tobing
98. Hendrikus Mesak
99. Junino Jahja
100. Taupan Pawe
101. Asrul Taher
102. HE Ristandi Suharjadinata
103. Saut Situmorang S
104. Lambok Damanik
105. Irjen Pol (Purn) Alexius Gordon Mogot
106. M Kapitra Ampera
107. Maralus Situmorang
108. Meli Darsa
109. Mahfudz Ali
110. Mohammad Rusly
111. Bondan Gunawan S
112. Farid Bustomy
113. Sugeng Teguh Santoso
114. Marah Simon M Syah
115. Brigjen Pol (Purn) Marsudhi Hanafi
116. Aggi Tjetje
117. Johor Ritonga
118. Kurnia Ramadhan
119. Fachmi
120. Achmad Haruna
121. Achmad Faisal
122. Nur Chasjwin
123. Marta Sitorus
124. Ismansyah
125. Yudiarto
126. Jimly Asshiddiqie
127. M Busyro Muqoddas
128. Genades Panjaitan
129. I Wayan Sudirta
130. W Hadi Sukrisno
131. H. Imam Pambudi
132. Agussah Adripisz
133. Edy Lidyono
134. Abdul Rasyid Thalib
135. Bambang Widjojanto
136. Irjen (Purn) Farouk Muhammad
137. Koramen H. Sirait
138. Iwan Delano Marcel Siwy
139. Rene Setyawan
140. Armyn Rustam Effendy
141. Junaidi
142. Harizantos
143. Ahmad Ro'id
144. M Lumiling
145. Kol CHK (Purn) Thomas R Linggi Allo

Dikutip dari www.detik.com

Melihat Gunung Api di Bawah Laut , takjub dan mencemaskan

Senin, 2009 Juni 01
KOMPAS/LASTI KURNIAGelembung keluar dari celah-celah batuan di kawah Banua Wuhu./Artikel Terkait:Susi Air Antar Anda ke "Surganya" Tukang BesiWisata Sambil Belajar di Ladang Gandum39 Titik Selam Berkelas Dunia di SumbarNaik "Yacht" di Pulau Pannambungang Yuk...Murutuwu, Hamparan Anggrek Hitam di Barito TimurMinggu, 31 Mei 2009 12:29 WIBBaru-baru ini, sejumlah situs serta blog lokal dan asing ramai membahas gunung api bawah laut raksasa temuan tim gabungan pakar geologi Indonesia, Amerika Serikat, dan Perancis di perairan barat daya Sumatera.Segenap rasa takjub sekaligus cemas mewarnai pembahasan di dunia maya itu. Maklum, kita lebih terbiasa melihat gambaran gunung di daratan, seperti lukisan pemandangan zaman Mooi Indie.Sebagai negara kepulauan yang berada dalam pertemuan tiga lempeng kerak bumi utama, yaitu Lempeng Eurasia, Pasifik, dan Indo-Australia, sepanjang kepulauan Indonesia berisi rangkaian gunung berapi di daratan ataupun di bawah permukaan lautnya.Dari beberapa penelitian dan survei kelautan, sebagian besar gunung api yang telah terdeteksi berada di kedalaman puluhan hingga ribuan kilometer sehingga hanya dapat diselami dengan bantuan alat berteknologi khusus.Di antara banyak gunung berapi terdapat dua gunung yang berada di perairan cukup dangkal. Salah satunya di Pulau Mahengetang, Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara. Pertengahan Mei lalu dalam kunjungan singkat, saya sempat menyaksikan bentukan alam yang unik ini.Banua Wuhu, demikian masyarakat setempat menyebut gunung itu, berada hanya 300 meter dari sisi barat daya Pulau Mahengetang. Titik kepundan gunung ditandai oleh keluarnya gelembung di antara bebatuan di kedalaman 8 meter. Suhu air rata-rata di sana 37-38 derajat celsius. Di sejumlah lubang, keluar air panas yang tampaknya mampu membuat tangan telanjang melepuh bila coba-coba merogoh ke dalamnya.Saya hanya sempat menyelam dua kali di sini. Pertama, karena terlalu sore, pasang telah naik dan arus cukup kuat. Keesokan harinya kami turun tepat saat arus mati, yaitu masa antara pergantian arus pasang dan surut. Saat itu kami dapat menjelajahi topografi Banua Wuhu berupa bukit dan lembah tumpukan bebatuan berukuran besar. Kehidupan biota laut juga tak kalah menarik, koloni terumbu karang yang rapat dan sehat terhampar di kedalaman 10 meter hingga 20 meter.Konon terdapat lorong bawah laut yang tembus dua arah. Masyarakat setempat menyelenggarakan upacara tulude setiap akhir Januari. Dua minggu sebelum ritual tersebut, seorang tetua adat akan menyelam dengan membawa piring putih berisi emas ke lorong tersebut sebagai persembahan agar Banua Wuhu tidak murka.
disadur dari kompas.com
Regard, Marson

PKS Mulai Khawatir SBY Kalah

Senin, 25 Mei 2009 13:23 WIB
Laporan wartawan KOMPAS.com Inggried Dwi Wedhaswary
JAKARTA, KOMPAS.com — Partai Keadilan Sejahtera (PKS) secara terbuka mengakui adanya kekhawatiran atas elekt
abilitas SBY yang terus dikejar oleh dua kompetitornya, Jusuf Kalla dan Megawati Soekarnoputri. Wakil Sekjen DPP PKS Zulkieflimansyah mengatakan, berdasarkan survei internal, jarak persentase antara SBY dan dua kandidat lain cukup tipis.
"Kami (PKS) khawatir kalau SBY kalah karena untuk mendapatkan kemenangan tidak mudah. Kalau melihat survei terbaru, jarak ketiga-tiganya masih dekat. Selisih yang paling tinggi dengan yang paling rendah hanya 10 persen," ujar Zulkiefli pada sebuah diskusi, Senin (25/5) di Jakarta.
Berdasarkan survei tersebut, SBY masih berada pada posisi teratas. Selain itu, Zulkiefli kembali mengutarakan dilema yang dihadapi PKS untuk menjelaskan mengapa partainya berkoalisi dengan Demokrat. Alasan utama, melihat elektabilitas dan besarnya peluang SBY untuk menang.
"Dalam kaidah ekonomi, salah satu agama baru adalah hipotesis yang sudah teruji. Kita percaya bahwa berdasarkan survei, elektabilitas SBY masih lebih tinggi dari yang lain. Ya namanya ijtihad politik, bisa saja salah," ujarnya.
Bagaimana jika pasangan SBY-Boediono kalah? "Ya, PKS harus siap menjadi oposisi," kata Zukiefli.

KPU Takkan Lacak Ijazah Capres-Cawapres

Selasa, 19 Mei 2009 12:27 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Komisi Pemilihan Umum (KPU) tidak akan melacak lebih jauh keabsahan ijazah sekolah yang diserahkan pasangan capres dan cawapres. Ijazah minimal Sekolah Menengah Atas (SMA) tersebut wajib diserahkan pasangan capres dan cawapres saat menyerahkan berkas pendaftaran ke KPU.
Hal tersebut disampaikan Ketua KPU Abdul Hafiz Anshary ketika ditemui di Kantor KPU, Jakarta, Selasa (19/5). "Yang penting, ijazah SMA atau yang sederajat. Dari mana asalnya, itu tidak dilacak lebih lanjut," kata Hafiz.
Namun, kata Hafiz, bila ada laporan yang masuk mengenai ijazah palsu, dan keputusan pengadilan berkekuatan hukum tetap yang menyatakan bahwa pasangan capres dan cawapres tersebut menggunakan ijazah palsu, maka pasangan capres dan cawapres tersebut dinyatakan tidak memenuhi syarat.
"Kalau kita hanya persyaratan formalnya saja. Sama dengan persyaratan-persyaratan yang lain, itu saja. Kalau ada keputusan pengadilan berkekuatan hukum tetap, baru dinyatakan tidak memenuhi syarat," ujarnya.


Tim Mega - Pro Bahas Solusi Hadapi Kecurangan Pilpres

JAKARTA - Trauma dengan amburadulnya pelaksanaan Pemilu Legislatif 2009 pada 9 Juli lalu, tim Mega-Pro kini tengah menyusun strategi khusus guna mengantisipasi terulangnya kejadian serupa. Antisipasi kecurangan dalam pilpres pada 8 Juli mendatang mendapat perhatian khusus karena ditengarai akan tetap dipraktikkan oleh oknum tim sukses para capres dan cawapres lain. "Untuk menciptakan pilpres yang bersih kami mengimbau kepada seluruh kader PDIP dan secara khusus mengistruksikan kepada kader Gerindra untuk melakukan pengecekan daftar pemilih sementara (DPS)," ujar Wakil Ketua Partai Gerindra Fadli Zon di rumah pemenangan pilpres Mega-Pro di Jalan Cik Di Tiro Nomor 43, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (18/5/2009).Tim Mega-Pro dalam kaitan ini tidak menginginkan kecurangan yang telah terjadi terulang lagi. Sebab kecurangan dalam pemilu merupakan salah satu bentuk pelanggaran HAM. "Dan kami sepakat hal itu menjadi sesuatu yang fundamental untuk dipenuhi," ujarnya.Pertemuan antara petinggi PDIP dan Partai Gerindara pada siang ini diagendakan membahas tentang struktur tim pemenangan Mega-Pro serta strategi yang akan diterapkan untuk meraih RI 1.


Teknologi SDXC, generasi penerus spesifikasi memory card SDXC (eXtended Capacity).

Teknologi SDXC (Extended Capacity) Generasi Penerus Memory Card Terbaru
Salah satu highlight menarik pada perhelatan akbar Internasional Consumer Electronics Show 2009 lalu adalah diumumkannya generasi penerus spesifikasi memory card SDXC (eXtended Capacity).
SDXC dikembangkan oleh SD Association dan baru merupakan awal standar serta dirilis pada pertengahan 2009. SDHC, SD internal, dan SDIO akan mendapat keuntungan juga dari kecepatan format terbaru ini.
Melalui SDXC, para pengguna mendapat manfaat lebih terutama bagi perangkat digital yang digunakannya. Dengan kapasitas lebih besar dan kecapatan transfer yang lebih cepat, SDXC mampu memberikan keleluasaan penyimpanan data dan hiburan. Memory card 2TB SDXC mampu menyimpan 100 HD Video, merekam 480 jam HD, atau 136.000 foto kualitas terbaik.
SDXC juga merupakan memory card pertama yang menghadirkan penyimpanan 2 TB. Memory card ini memberikan kecepatan maksimum meskipun kapasitas penyimpanan pada SDXC telah mencapai maksimum 2TB.
SDXC menggunakan file sistem Microsoft exFAT untuk mendukung kapasitas yang besar mampu diopersikan dalam komputer, peralatan elektronik, kamera digital, camcorder, dan ponsel. System exFAT didesain untuk meningkatkan kompatibilitas dengan berbagai paralatan digital.
Kehadiran SDXC tentu akan meningkatkan gaya hidup para pengguna perangkat digital dengan cara mensuplai penyimpanan data yang mudah dibawa dan kecepatan yang dibutuhkan untuk menyimpan video HD selama berminggu-minggu, koleksi foto selama bertahun-tahun, dan koleksi musik selama berbulan-bulan ke dalam ponsel, kamera digital, dan camcorder serta peralatan elektronik lainnya.
Spesifikasi SDXC meliputi kapasitas penyimpanan hingga 2 TB dan mempercepat pembacaan maupun penulisan hingga 104 MB per detik, dengan road map 300 MB per detik.
(Info:
www.sdcard.org/developers/tech/sdxc)

Tim Sukses: IQ Mega Tertinggi

Senin, 18 Mei 2009 05:56 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com- Pasangan capres-cawapres Jusuf Kalla-Wiranto (JK-Win) dan Megawati Soekarnoputri-Prabowo Subianto (Mega-Pro), Minggu (17/5) kemarin telah menjalani pemeriksaan kesehatan dan psikotes. Dari hasil tes kejiwaan, Tim Sukses Mega-Pro mengklaim, kecerdasan Mega paling tinggi dibanding calon lain.”Hasil tes psikologi, IQ Ibu Mega paling tinggi,” kata Wakil Sekjen DPP PDI Perjuangan Agnita Singedikane di kediaman Mega, Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (17/5).Mega tiba di kediaman pukul 17.30 setelah menjalani pemeriksaan kesehatan sekitar 10 jam di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto, Jakarta Pusat. ”Ibu Mega memang paling akhir selesai pemeriksaannya, karena harus menjalani pemeriksaan papsmir (kandungan),” ujar Agnita. Sementara itu, JK optimistis akan lolos pemeriksaan kesehatan yang dilaksanakan di RSPAD. ”Saya jogging 30 tahun, Insya Allah saya lolos,” ujar JK kepada wartawan di selesa-sela pemeriksaan.JK mengaku selalu berobat di dalam negeri. ”Kita harus percaya kepada dokter-dokter kita,” ujarnya.Beberapa menit setelah JK keluar dari RSPAD, Wiranto juga selesai menjalani pemeriksaan. Wiranto bercerita telah menjawab setidaknya 500 pertanyaan tes psikologi. ”Tadi ada yang bertanya tes psikologinya bagaimana? Saya tidak bisa menjelaskan karena ada 500 pertanyaan lebih,” ujar Ketua Umum Partai Hanura ini.Dia mengatakan telah menjalani pemeriksaan dua kali, mental dan fisik. ”Beruntung kita tidak yang termasuk sakit jiwa,” kelakarnya.
Kepala RSPAD Brigjen TNI dr Supriyantoro SpP Mars mengatakan, capres perempuan diwajibkan menjalani pemeriksaan tambahan, yaitu pemeriksaan kandungan. Namun, Mega tetap optimistis akan lolos tes kesehatan. ”Optimis,” ujarnya kepada wartawan di Kedokteran Nuklir RSPAD. (ver/bum/Ant)

PKS Tunggu Janji Pernyataan SBY

PKS Tunggu Janji Pernyataan SBY
Kamis, 14 Mei 2009 - 16:53 wib



JAKARTA - Partai Keadilan Sejahtera menunggu tindak nyata calon presiden Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono yang menyatakan anything can be happened (apapun bisa terjadi)."Kami sudah memahami dan mencerna betul kalimat Pak SBY anything can be happened. Jadi masih ada dua hari ke depan sampai 15 Mei pukul 24.00 WIB. Kita lihat wujud akhir anything can be happened itu apa," kata Ketua Fraksi PKS Mahfudz Shiddiq di DPR, Jakarta, Kamis (14/5/2009).Menurutnya, jika salah menyikapi situasi politik maka bisa jadi blunder. "Kita punya banyak pilihan dan kita ingin memperjelas semuanya. Bagaimana nanti itu sudah harus clear dari sekarang, bukan nanti bagaimana," tegas Mahfudz.Ditambahkan, protes keras PKS kepada Demokrat adalah secara prinspil bukan hal tentang Boediono, tapi soal pola komunikasi yang ingin dibangun SBY dan Demokrat untuk menjadi dasar koalisi yg kokoh dan efektif."Hal prinisipil bukan Boediono. Tapi soal pola komunikasi yang ingin dibangun SBY dan Demokrat untuk menjadi dasar koalisi yang kokoh dan efektif. Seperti perusahaan, kami juga punya saham," terangnya.(nov)

Partai Demokrat Berkuasa 40 Tahun ke Depan

International


Partai Demokrat Berkuasa 40 Tahun ke Depan
Kamis, 14 Mei 2009 - 14:31 wib TEXT SIZE : Anton Suhartono - Okezone
James Carville/AP WASHINGTON - Politisi senior Amerika Serikat yang menjadi aktor di balik sukses Bill Clinton menjadi presiden, James Carville, memprediksikan Partai Demokrat akan mendominasi perpolitikan di Amerika Serikat untuk 40 tahun ke depan.

Carville mengatakan, kemenangan Demokrat tahun lalu menunjukkan kesetiaan masyarakat AS yang akan bertahan lama. Menurutnya, Demokrat berhasil mempelajari pola pemilih serta membaca keinginan masyarakat. Sebaliknya Demokrat juga berhasil meredam ambisi konservatif Republik yang didengungkan George W Bush.

"Jika Republik tidak berhasil membuat kesepakatan dengan kondisi pemililih, ini akan menjadi, sangat, sangat buruk bagi mereka," kata Carville seperti dikutip Telegraph.co.uk, Kamis (14/5/2009).

Pandangannya Carville itu dituangkan dalam sebuah buku berjudul, "40 More Years; How the Democrats Will Rule the Next Generation".

Dalam buku itu dia juga menuliskan pernyataan yang mengkritik kubu Republik. "Republik seharusnya khawatir. Mereka dalam kondisi yang sakit. Brand Republik saat ini merupakan yang terburuk sepanjang sejarah."

"Dibutuhkan waktu yang panjang saat satu partai mencapai masa jayanya. Anda tidak akan pernah menang. Demokrat tidak akan memenangkan setiap pemilu. Namun perubahan dinamika masyarakat selama 40 tahun ke depan akan memberi keuntungan tersendiri bagi Demokrat," katanya.

Pada 1896 hingga 1932, presiden dari Demokrat hanya sekali terpilih. Dari 1932 hingga 1968, hanya satu presiden moderat dari Republik, Eisenhower. Sejak 1968, Republik secara umum sudah goyah.

Sejak dekade pertama abad 21, pemilih muda mulai menunjukkan kecenderungan ke Demokrat. Dukungan kaum muda merupakan keuntungan tersendiri.

Populasi keturunan Amerika Latin dan kulit hitam tumbuh dengan pesat. Situasi ini benar-benar dimanfaatkan Demokrat. Sementara kulit putih dan Kristen yang diandalkan Republik, semakin berkurang dalam 40 tahun terakhir. "Ini merupakan kondisi yang belum pernah kita lihat sebelumnya," kata Carville.(ton)

Bagi Anda pengguna ponsel, nikmati berita terikini lewat http://m.okezone.com Berita Terkait: amerika
Partai Demokrat Berkuasa 40 Tahun ke Depan
Eks Pejabat Militer AS Bocorkan Rahasia Negara ke China
Obama Akan Kunjungi Rusia
AS Tak Ingin Mengubah Rezim Pemerintahan Iran
AS-Israel Beda Sikap Soal Palestina
Tentara AS Bagikan Injil kepada Warga Afghanistan?
AS Harus Dialog dengan Hamas Jika Ingin Timur Tengah Damai
Inilah 13 Negara Bermasalah dalam Kebebasan Beragama Versi AS
Siksa Tahanan Teroris, George W Bush Tak Bersalah
Washington Fokus ke Pakistan

Slide

Powered by Blogger | Converted by Marson